Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Prabowo-Gibran yang "Gemuk", antara Akomodasi Pengusung dan Efek Kejut

Kompas.com - 07/11/2023, 15:14 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Susunan lengkap Tim Kampanye Nasional (TKN) bakal calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diungkap kepada publik pada Senin (6/11/2023) kemarin.

Sejumlah tokoh politik, pensiunan TNI-Polri, pengusaha, relawan, sampai sejumlah tokoh muda dan pesohor ikut bergabung di dalam TKN Prabowo-Gibran.

Jumlah anggota TKN juga cukup besar, yakni 270 orang.

Susunan TKN Prabowo-Gibran ini dibacakan oleh Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid saat deklarasi di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Tugas Khusus untuk Khofifah yang Tak Masuk TKN Prabowo-Gibran

"Kami akan sampaikan susunan TKN Prabowo-Gibran. Yang insya allah akan dibacakan oleh Bapak Sekretaris Nusron Wahid. Kita pun mencoba merangkum masukan dari semua lapisan golongan dari kaum santri, muda, dari tokoh senior, dari relawan, dari unsur partai dan lain-lain," ujar Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Perkasa Roeslani.

Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, struktur TKN Prabowo-Gibran yang terbilang gemuk dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya buat menampung berbagai pihak yang akan berkontribusi, baik dari poros Koalisi Indonesia Maju (KIM), tokoh perorangan, sampai kelompok relawan.

"Dimensi politik menguat karena banyaknya koalisi dan kepentingan politik yang mesti diakomodasi," kata Agung saat dihubungi pada Selasa (7/11/2023).

Agung juga menyoroti perihal keberadaan struktur Komandan Fanta di TKN Prabowo-Gibran yang berisi sejumlah tokoh yang lekat dengan generasi muda seperti kalangan milenial serta generasi Z.

Baca juga: Tak Ada SBY di TKN Prabowo-Gibran, Airlangga Sebut AHY Sudah Masuk


Sejumlah tokoh yang berad di dalam Komandan Fanta antara lain Arief Muhammad yang dikenal sebagai pengusaha serta pesohor di dunia maya melalui media sosial Twitter dan Instagram.

Kemudian Surya Utama atau Uya Kuya, Verrel Bramasta, Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu, Reza Oktavian (Reza Arap), serta Willie Salim.

"Dalam konteks dimensi teknokratik, beberapa divisi dalam TKN ini mencerminkan realitas politik yang dihadapi soal realitas pemilih muda (Gen z dan milenial) dengan hadirnya struktur komandan pemilih muda," ucap Agung.

Menurut Agung, susunan TKN kemungkinan memberikan efek kejut terhadap para pesaing Prabowo-Gibran, yakni bacapres-bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Baca juga: Ketua dan 2 Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Masuk TKN Prabowo-Gibran

Sejumlah tokoh politik, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), ulama, pengusaha, serta akademisi yang bergabung di TKN diperkirakan akan membuat para pesaing Prabowo-Gibran harus mematangkan strategi.

"Di sisi lain tak bisa dimungkiri bahwa struktur TKN ini juga memberikan efek kejut (wow factor) bagi koalisi lain dalam konteks ketika merekrut anggota tim sukses nasional agar berpikir berulangkali karena lawan yang mereka hadapi bukan sembarangan," ujar Agung.

"Artinya di sisi Ganjar maupun Anies akan mengemuka tantangan politik yang hebat untuk merekrut orang-orang terbaik untuk mengisi tim sukses mereka. Dan jika ini yang terjadi, maka TKN Prabowo - Gibran selangkah lebih maju walaupun agak lama mendeklarasikan kandidat dan tim suksesnya," sambung Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com