JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) resmi bergabung ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Mereka adalah Ketua/anggota Wantimpres Jenderal (Purn) Wiranto, anggota Wantimpres Putri Kuswisnu Wardani, dan anggota Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya.
Wiranto dan Habib Luthfi tampak berada di barisan Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran. Sedangkan Putri Kuswisnu Wardani didapuk sebagai Dewan Penasihat TKN Prabowo-Gibran.
Baca juga: Gibran Dinilai Tak Pantas Jadi Cawapres, TKN Prabowo-Gibran: Terima Kasih Masukannya
Terkait penunjukan Habib Luthfi bin Yahya ke dalam struktur, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid angkat bicara.
Nusron mengatakan Habib Luthfi telah bersedia untuk menjadi bagian dari TKN Prabowo-Gibran.
"Ya karena beliau bersedia, kita tempatkan yang paling terhormat, wong beliau bersedia," ujar Nusron saat ditemui di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Nusron menjelaskan, sosok seperti Habib Luthfi harus dimuliakan. Apalagi, dia adalah orang tua yang sudah sepuh.
Baca juga: Titiek Soeharto Jadi Penasihat TKN Prabowo-Gibran, Keponakan Luhut Jadi Bendahara
Selain itu, kata Nusron, Habib Luthfi juga merupakan tokoh karismatik yang dituakan.
"Selalu kita perlukan nasihat beliau tentang kebangsaan, tentang kehormatan. Apalagi kan Mas Gibran pinya visi besar mengawal dan serta menyempurnakan konsep dana abadi pesantren," tuturnya.
"Karena harus ada yang mengawal dan menyempurnakan masukan-masukan dan tokoh seperti beliau, Habib Luthfi pasti mempunyai kredibel dan pas untuk mendapatkan itu," imbuh Nusron.
Pria kelahiran Yogyakarta 72 tahun silam itu menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada tahun 1968.
Sepanjang kariernya di TNI, Wiranto sempat menduduki sejumlah jabatan strategis. Ia pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1989-1993.
Baca juga: PAN Sebut Dukungan SBY, Agum Gumelar, dan Wiranto Kubur Catatan Masa Lalu Prabowo
Kariernya pun semakin menanjak. Ia sempat menduduki posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1997-1998. Setelah itu, Wiranto menjadi Panglima ABRI hingga 1999.
Wiranto juga sempat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Reformasi (1998-1999) dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Abdurrahman Wahid (1999-2000).