Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Sipil Khawatirkan Politisasi TNI Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 06/11/2023, 08:32 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil mengkhawatirkan adanya politisasi TNI jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Anggota Koalisi dari Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mengatakan, kehawatiran tersebut muncul karena Presiden Joko Widodo mencalonkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai pengganti Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

Menurut Julius, aroma nepotisme mulai terlihat karena kedekatan Jokowi dan Agus yang pernah bersama-sama memimpin di daerah Surakarta.

Baca juga: KSAD Agus Kumpulkan Komandan Satuan TNI AD, Tegaskan Netralitas di Pemilu 2024

"Panglima TNI usulan Presiden yaitu Agus Subiyanto pernah menjadi sebagai Dandim Surakarta ketika Jokowi menjabat Walikota di kota yang sama," ujar Julius dalam keterangan tertulis, Senin (6/11/2023).

Menurut Julius, penggantian Panglima TNI tersebut seperti mengarah pada politik praktis dan kepentingan partisan kelompok.


Dia mengatakan, kepentingan itu bisa terlihat dari sikap Jokowi yang cawe-cawe dalam Pilpres 2024, terlebih untuk anak sulungnya yang saat ini mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.

"Kami memandang, nama Agus Subiyanto rentan dimensi politisnya. Usulan nama itu juga punya potensi besar disalahgunakan Presiden untuk Kontestasi pemilu 2024," ucapnya.

"Oleh karena itu, masyarakat luas patut ikut mengkhawatirkan adanya potensi politisasi institusi TNI dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang," tuturnya.

Selain itu, Koalisi Masyarakat Sipil juga mencatat Jokowi sering memberikan jabatan berdasarkan kedekatan dalam masa jabatannya.

Baca juga: Wacana Penambahan Kodam Baru Dikhawatirkan Picu Politisasi TNI

Seperti Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang pernah menjabag sebagai Kapolresta Solo semasa Jokowi menjadi Walikota.

Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, penrah menjabat sebagai Danpaspampres pada 2014-2016 pada periode pertamma Jokowi menjadi presiden.

"Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adi Soemarmo pada 2010-2011 semasa Joko Widodo menjadi Walikota Solo dan Sekretaris Militer Presiden pada 2015-2016 semasa Joko Widodo Menjabat Presiden di Periode Pertama," tandas Julius.

Jenderal Agus Subiyanto tak merespons gamblang soal isu "orang dekat" Jokowi. Ia hanya tersenyum dan mengaku masih fokus sebagai KSAD. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com