Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Harus Kejar Tingkat Pengenalan Publik untuk Bantu Naikkan Elektabilitas Prabowo

Kompas.com - 03/11/2023, 14:09 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Saiful Mujani mengatakan, bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka harus mengejar tingkat pengenalan publik untuk bisa membantu meningkatkan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) KIM, Prabowo Subianto.

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) 2-8 Oktober 2023 yang dikutipnya, Saiful memaparkan bahwa tingkat pengenalan terhadap Gibran sebenarnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan dua bacawapres lain, yaitu Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.

Sesuai survei tersebut, tingkat pengenalan responden pada Gibran mencapai angka 71 persen, kemudian Mahfud MD 62 persen dan Muhaimin sebesar 50 persen.

Sementara itu, tingkat pengenalan publik pada Prabowo mencapai 96 persen, disusul oleh Anies Baswedan 88 persen dan Ganjar Pranowo yang meraih 87 persen.

Baca juga: Hasil Survei Ungkap Mahfud Lebih Disukai Pemilih Muda Dibanding Gibran dan Muhaimin

Maka dari itu, jarak antara pengenalan terhadap Prabowo dan Gibran cukup jauh. Situasi tersebut, lanjut Saiful, menjadi salah satu penyebab bakal cawapres tak membantu meningkatkan elektabilitas capresnya.

“Kalau dia (Gibran) ingin memberi sumbangan (suara), kedikenalannya minimal harus sama dengan Prabowo agar tidak tersubordinasi,” ujar Saiful dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).

Adapun survei LSI juga menunjukkan tingkat kesukaan responden pada Gibran berada di urutan kedua dengan raihan 77 persen.

Urutan pertama dihuni oleh Mahfud dengan tingkat kesukaan mencapai 83 persen. Sementara, Muhaimin menempati urutan ketiga dengan tingkat kesukaan 65 persen.

Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Sebut Ada Hal Lebih Penting Dibandingkan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu

Diketahui, Gibran saat ini telah berstatus sebagai bacawapres KIM meskipun belum memutuskan untuk hengkang dari PDI-P yang telah mengusung Ganjar dan Mahfud MD.

Di sisi lain, pencalonan Gibran dinilai berpotensi gagal jika Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan adanya pelanggaran etik pada hakim konstitusi dalam pengambilan keputusan gugatan uji materi soal usia capres-cawapres.

Pasalnya, langkah Gibran menjadi bacawapres Prabowo terbuka setelah MK menyatakan batas usia capres-cawapres adalah 40 tahun atau pernah menduduki jabatan publik yang dipilih melalui pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com