Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei Ungkap Mahfud Lebih Disukai Pemilih Muda Dibanding Gibran dan Muhaimin

Kompas.com - 03/11/2023, 10:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Saiful Mujani mengungkapkan, bakal calon wakil presiden Mahfud MD (66 tahun) lebih disukai di kalangan anak muda dibandingkan bacawapres lain, yaitu Gibran Rakabuming Raka (36 tahun) dan Muhaimin Iskandar (57 tahun).

Gibran yang digadang-gadang sebagai bakal cawapres karena usia mudanya masih kalah dari Mahfud jika dilihat dari tingkat kesukaan di kalangan pemilih muda.

"Tidak bisa dikatakan bahwa Mahfud kurang disukai di kalangan milenial ke bawah. Bahkan, tingkat kesukaan terhadap Gibran di kalangan millenial dan Gen-Z di bawah Mahfud," ungkap Saiful Mujani dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).

"Gibran disukai di kalangan milenial 76 persen dan Gen-Z 79 persen, sementara Mahfud disukai di kalangan milenial 82 persen dan Gen-Z 83 persen,” sambungnya.

Baca juga: Diundang Makan Bersama Wapres, Gibran Mengaku Ingin Bertukar Pikiran dengan Mahfud MD dan Cak Imin

Data yang dirujuk Saiful berasal dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Survei dilakukan dengan wawancara lapangan pada 2-8 Oktober 2023.

Sebanyak 1.620 responden survei dipilih. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Survei ini menunjukkan likeability generasi Z pada Muhaimin sebesar 61 persen, Mahfud MD 83 persen, dan Gibran 79 persen.

Sementara pada generasi milenial, likeability Muhaimin 66 persen, Mahfud 82 persen, dan Gibran 76 persen.

Kemudian pada generasi X, likeability Muhaimin 64 persen, Mahfud 83 persen, dan Gibran 76 persen.

Sedangkan pada generasi boomers, likeability Muhaimin 66 persen, Mahfud 89 persen, dan Gibran 74 persen.

Dengan hasil survei itu, Saiful menyimpulkan mayoritas pemilih muda tidak melihat ada subjektifitas usia dalam menentukan jagoannya.

“Tidak ada subyektivitas generasi di sini,” imbuhnya.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat, Anies Urutan Ke-3

Artinya, lanjut Saiful, orang menyukai Mahfud bukan karena dia tua atau muda, tetapi karena faktor yang lain.

Demikian pula dengan Gibran. Kata dia, orang suka pada Gibran bukan karena dia muda, mungkin karena faktor lain.

Oleh sebab itu, menurut dia, generasi menjadi tidak penting untuk menjelaskan dukungan publik pada tiga bakal cawapres tersebut.

“Kesimpulannya perbedaan generasi tidak penting. Pemilih muda banyak yang memilih Mahfud MD, sama banyaknya dengan pemilih yang sudah senior. Dan pemilih yang lebih muda juga cenderung lebih banyak yang suka pada Mahfud dibanding pada dua calon wakil presiden lain," tutur Saiful.

"Kalangan muda memiliki sikap yang lebih positif pada Mahfud dibanding pada Muhaimin maupun Gibran,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com