JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak memberikan gebrakan ide baru untuk kemajuan Indonesia.
Hal ini disampaikan Co-director Data & Democracy Research Hub Monash University Indonesia Derry Wijaya bercermin dari dokumen visi-misi yang diserahkan Prabowo-Gibran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Slogan mereka adalah 'bersama Indonesia Maju,' tetapi terkadang kesan yang kita dapat adalah pemantapan yang sudah ada, bukan gebrakan ide baru untuk kemajuan Indonesia," kata Derry dalam siaran pers, Minggu (29/10/2023).
Baca juga: Menilik Isu yang Jadi Prioritas Pasangan Capres-Cawapres dari Dokumen Visi-Misi
Menurut Derry, fokus utama dari visi-misi Prabowo-Gibran adalah memperkuat apa yang sudah dibangun oleh kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Ia menyebutkan, visi-misi pasangan tersebut banyak bertumpu pada klaim keberhasilan pemerintah sekarang dan fokus penguatan dalam membangun bangsa.
"Mungkin ini akan membuat pemilih kesulitan melihat ide-ide segar dari pasangan ini," kata Derry.
Seperti diketahui, ada tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang mendaftar ke KPU, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Baca juga: Berkaca dari Tebal Halaman Visi-Misi, Anies-Muhaimin Dinilai Paling Siap
Ketiga pasangan ini pun telah menjalani proses tes kesehatan yang menjadi salah satu tahap dalam pencalonan.
Selanjutnya, mereka akan menunggu KPU menetapkan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penetapan calon rencananya akan digelar pada 13 November 2023, dilanjutkan dengan pengundian dan penetapan nomor urut sehari setelahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.