Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Menggali Khazanah Para Pembesar Sejarah

Kompas.com - 18/10/2023, 06:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

FU YI adalah seorang anak yang diangkat menjadi kaisar di Tiongkok, jelang periode kemunduran kekuasaan Dinasti Qing. Dinasti ini merupakan yang terakhir berkuasa di Tiongkok sedari 1644 hingga 1912.

Fu Yi, yang dikenal juga dengan nama resmi Xuan Tong, menjadi kaisar ke-12 sekaligus memungkasi Dinasti Qing. Ia memerintah antara 1908 hingga 1912.

Fu Yi lahir pada 3 Februari 1906, sebagai keturunan langsung dari keluarga kekaisaran Qing. Cicit Kaisar Tongzhi dan cucu Kaisar Guangxu.

Kala itu, Keluarga Qing telah berkuasa di Tiongkok selama beberapa generasi. Kaisar Guangxu, yang merupakan kaisar Tiongkok saat itu, meninggal pada 1908.

Karena ia tidak memiliki keturunan, praktis hal tersebut jadi masalah serius dalam garis suksesi kekaisaran Qing.

Kematian Kaisar Guangxu secara tiba-tiba, mengakibatkan kekosongan tahta dan memunculkan banyak intrik di istananya.

Setelah kematian Kaisar Guangxu, para pejabat dan anggota keluarga kerajaan mulai mencari calon yang sesuai untuk menggantikan posisinya.

Pilihan pun jatuh pada Fu Yi, yang notabene masih seorang anak pada saat itu. Penunjukan ini dimungkinkan karena ia merupakan salah seorang dari sedikit anggota Keluarga Qing yang masih hidup.

Alhasil Fu Yi diangkat sebagai Kaisar Xuan Tong pada usia yang sangat belia, dan pemerintahannya sebagian besar dikelola oleh para pejabat senior dan penasihatnya.

Kaisar Xuan Tong adalah seorang anak yang belum cukup dewasa untuk mengambil keputusan politik yang sangkil, sehingga pemerintahannya lebih merupakan wewenang para penasihat dan penguasa de facto.

Dinasti Qing berada dalam situasi yang sangat rapuh saat itu, dengan banyak gejolak sosial, politik, dan ekonomi di Tiongkok. Pada 1911, Revolusi Xinhai pecah, yang mengakibatkan keruntuhan Dinasti Qing dan berakhirnya pemerintahan kekaisaran di Tiongkok.

Pada 1912, Kaisar Xuan Tong secara resmi turun tahta, menandai berakhirnya lebih dari dua ribu tahun pemerintahan monarki di Tiongkok.

Fu Yi, yang sebelumnya adalah kaisar cilik, menghabiskan sisa hidupnya dalam penahanan dan pengawasan pemerintah Republik Tiongkok yang baru terbentuk.

Kisahnya mencerminkan periode transisi penting dalam sejarah Tiongkok, ketika pemerintahan kekaisaran digantikan sistem republik.

Lokomotif perubahan sosial di Amerika

Karier politik Barack Hussein Obama bersama Partai Demokrat hingga menjadi Presiden Amerika Serikat, adalah perjalanan yang luar biasa dan menunjukkan dedikasi serta kecerdasannya dalam dunia politik.

Pada 1983, Obama lulus dari Universitas Columbia dengan gelar sarjana dalam bidang sains politik. Setelah itu, ia bekerja beberapa tahun sebagai pengelola perusahaan di New York City, sebelum memutuskan menggeluti bidang hukum.

Delapan tahun berselang, Obama memutuskan pindah ke Chicago dan menjadi pengajar di Sekolah Hukum Universitas Chicago.

Selama di sana, ia terlibat dalam aktivitas sosial seperti bekerja dengan organisasi masyarakat untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi.

Dia baru memulai kariernya di politik setelah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Illinois pada 1997, melalui Partai Demokrat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com