Dia menjabat hingga 2004, ketika menjadi semakin terkenal karena pidatonya yang penuh semangat di Konvensi Nasional Demokrat pada 2004.
Pada tahun krusial itulah, Obama mencalonkan diri sebagai Senator Amerika Serikat dari Illinois. Dalam kampanye senatnya, dia menonjolkan pesan-pesan kesatuan dan harapan, yang menjadi salah satu ciri khasnya.
Dia berhasil terpilih menjadi Senator AS pada tahun yang sama, setelah mengalahkan petahana yang kuat melalui kampanye inovatif dan inspiratif. Obama menjadi senator kulit hitam kedua yang terpilih di Amerika Serikat sejak era Reconstruction.
Tiga tahun kemudian, Obama mengumumkan pencalonannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Kampanyenya diidentifikasi dengan slogan "Change We Can Believe In" yang menjanjikan perubahan dan kesatuan dalam politik Amerika.
Dia bersaing dalam pemilihan pendahuluan Demokrat melawan Hillary Clinton dan berhasil memenangkan nominasi Demokrat.
Pada pemilihan presiden 2008, ia mengalahkan kandidat dari Partai Republik, John McCain, dan ditahbis menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44.
Barack Obama adalah presiden Amerika Serikat pertama kulit hitam yang menjabat selama dua periode (2009-2017). Ia telah meninggalkan jejak penting di Partai Demokrat, di Amerika Serikat, dan dunia modern, sebagai sosok inspiratif, inovatif, dan inklusif.
Panggung politik di negeri ini mendadak geger ketika Kaesang Pangarep, yang juga putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), langsung menjadi ketum parpol termuda di Indonesia.
Pria kelahiran 25 Desember 1994 tersebut, baru menginjak usia 28 tahun saat mengemban tugas menjadi ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI)—terhitung sejak Senin 25 September 2023.
PSI sudah jelas punya alasan khusus mendapuk seorang anak muda minim pengalaman sebagai ketua umumnya.
Satu-satunya reputasi Kaesang yang diketahui publik Indonesia yaitu, sebagai pengusaha dan belakangan dikenal dengan saluran Podcast Depan Pintu yang dikelolanya.
Secara sederhana kita bisa bertanya pada dewan kehormatan PSI, jika Kaesang bukan putra seorang presiden, apakah ia akan tetap diangkat sebagai ketum PSI? Kita tentu tahu jawabannya seperti apa.
Sekadar meluruskan klaim beberapa media massa nasional yang mengatakan bahwa Kaesang adalah ketum partai termuda di Indonesia, dan itu perlu diperiksa ulang.
Mari kita tilik catatan Sejarah. PNI berdiri pada 4 Juli 1927, di Bandung, saat Bung Karno masih berusia 26 tahun.
Ia mendirikan partai itu sebagai corong perjuangan melawan kolonialisme Belanda, dan saat masih bersatus sebagai mahasiswa tingkat akhir di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini Institut Teknologi Bandung).
Kita perlu menyertakan seorang tokoh lagi yang hidup sezaman dengan Bung Karno, yaitu Bung Hatta.
Ketika sahabat kentalnya dibuang ke Ende oleh Belanda, Bung Hatta yang semula tak berkenan dengan upaya Bung Karno mendirikan PNI, kemudian mendirikan Partai Pendidikan Nasional Indonesia yang berdiri pada 30 April 1931, saat ia berusia 29 tahun. Lebih tua setahun dibanding Kaesang ketika mengambilalih kendali PSI.
Mereka pertama kali bertemu di Bandung saat Sukarno baru bebas dari penjara Sukamiskin. Adapun Hatta kala itu baru tiba di Tanah Air setelah menyelesaikan kuliahnya di Belanda.