Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Tak Undang Kaesang ke Pertemuan Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju

Kompas.com - 13/10/2023, 05:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak mengundang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, ke pertemuan ketua umum (ketum) partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju yang akan digelar pada Jumat (13/10/2023) malam.

Prabowo menekankan bahwa yang diundang adalah ketum parpol yang sudah resmi bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju saja.

Sementara itu, PSI selama ini menyatakan mereka masih netral terkait dukungan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Tadi kan saya cerita bahwa yang akan datang adalah ketua umum partai-partai yang sudah resmi masuk Koalisi Indonesia Maju," ujar Prabowo usai bertemu Kaesang di Kertanegara, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

"Jadi, PSI walaupun sering hadir, tapi resminya belum masuk koalisi," katanya lagi.

Baca juga: Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju Kumpul Bahas Bakal Cawapres Prabowo Malam Ini

Oleh karena itu, Prabowo berharap PSI bisa segera bergabung ke dalam koalisi untuk ikut mendukungnya.

"Jadi memang itulah seni politik di Indonesia," ujar Menteri Pertahanan ini.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, semua ketum parpol Koalisi Indonesia Maju akan berkumpul untuk membahas bakal cawapres Prabowo pada Jumat malam.

Selain itu, mereka juga akan membahas mengenai formulasi terkait pendaftaran capres-cawapres.

"Seluruh ketua umum Koalisi Indonesia Maju akan mengadakan pertemuan antara lain untuk membicarakan formulasi pendaftaran capres-cawapres. Lalu, kemudian sambil melakukan simulasi-simulasi untuk cawapresnya Pak Prabowo," ujar Dasco di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Yusril Siap Jadi Cawapres Prabowo jika Terjadi Deadlock di Koalisi

Namun, Dasco mengungkapkan, pertemuan itu baru sebatas mengetes simulasi dari kandidat cawapres yang ada.

Ia mengatakan, keputusan cawapres Prabowo akan diambil secara bersama oleh para ketum parpol Koalisi Indonesia Maju.

"Kita partai-partai koalisi pada dasarnya itu menyerahkan sepenuhnya soal cawapres kepada Pak Prabowo. Tetapi, Pak Prabowo kemudian mengajak kepada ketua-ketua umum partai koalisi untuk kemudian membahas agar terjadi musyawarah dan mufakat," kata Dasco.

"Kalau tadi dibilang calon, itu beberapa calon memang yang diajukan, sehingga saya pikir pertemuan besok (hari ini) baru merupakan simulasi-simulasi yang kemudian nanti akan diputuskan bersama oleh ketua umum-ketua umum partai koalisi," ujarnya lagi.

Baca juga: Kata Prabowo soal Peluang Gibran atau Ganjar Jadi Cawapresnya...

Berdasarkan informasi yang diterima, pertemuan akan digelar di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB.

Untuk diketahui, Koalisi Indonesia Maju diisi oleh Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, Gelora, Garuda, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Terkait kandidat bakal cawapres Prabowo, sejumlah nama telah diusulkan oleh partai koalisi. Di antaranya, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Selain nama-nama tersebut, muncul juga sejumlah kandidat, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Baca juga: Ketum Parpol Koalisi Indonesia Maju Kumpul Bahas Bakal Cawapres Prabowo Malam Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com