Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anies Dapat "Multivitamin" Usai Bertemu Jusuf Kalla...

Kompas.com - 07/10/2023, 11:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP) Anies Baswedan mengaku diberi multivitamin usai bertemu dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sabtu (7/10/2023).

Anies mengatakan, multivitamin itu diberikan usai ia sempat menyantap Coto Makassar di kediaman Jusuf Kalla.

"Diskusi banyak hal dan sarapan paginya enak sekali, Coto Makassar. Dan setelah itu saya dapat oleh-oleh multivitamin mudah-mudahan jadi tambahan suplemen untuk perjalanan," kata Anies usai bertemu dengan JK di Jakarta, Sabtu (7/10/2023), seraya menunjukkan botol multivitamin yang dimaksud.

Anies berseloroh, dari pertemuan dengan Jusuf Kalla juga dirinya mendapat "multivitamin" yang menguatkan stamina fisik, stamina intelektual, stamina moral, dan stamina mental.

Baca juga: Bang Yos Ungkap Alasan Purnawirawan TNI-Polri dari FKP3 Dukung Anies Jadi Capres

Sebab, saat berkunjung, ia berdiskusi banyak hal soal bangsa dan negara.

"Kita bicara masalah kebangsaan, mulai dari (bidang) perekonomian, persoalan ketimpangan, bagaimana menjaga kemandirian. Jadi diskusi panjang termasuk juga pengalaman ketika Pak JK mengikuti pemilu Pilpres yang tadi disampaikan tiga kali," beber dia.

Di kesempatan yang sama, Jusuf Kalla mengatakan, pertemuan dengan Anies sama dengan pertemuan dirinya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani maupun dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Namun, pertemuan dengan Anies membicarakan berbagai soal secara lebih detil.

Baca juga: Peta Dukungan Purnawirawan Jenderal TNI-Polri di Pilpres 2024

"Tapi ini lebih mendetil apa yang mesti kita lakukan untuk bangsa ini, dan tentu juga melihat ke depan apa yang baik karena Pak Anies dan teman-teman ini pejuang untuk kita semua," ucap JK.

Ditanya dukungan kepada Anies, JK mengaku akan mendukung yang terbaik untuk bangsa ini. Anies kata dia, memiliki rekam jejak (track record) yang bagus.

"Saya punya kriteria begini, orangnya mempunyai leadership, mempunyai kecerdasan, orang teguh pada pendiriannya, yang ketiga punya pengalaman. Saya kira semua itu dapat dipenuhi oleh Anies," jelas JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com