Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet: Belum Ada Keseriusan Manfaatkan "E-voting" karena Tak Bisa Dicurangi

Kompas.com - 04/10/2023, 08:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, pemerintah belum serius menerapkan sistem e-voting dalam setiap pemilihan umum (pemilu).

Ia mensinyalir, ketidakseriusan ini terjadi lantaran sistem e-voting yang memanfaatkan teknologi digital tidak bisa dicurangi.

"Lagi-lagi memang belum ada keseriusan dari kita untuk memakai teknologi ini, karena tidak bisa dicurangi. Karena cenderung kita ingin bermain di area abu-abu," kata Bambang Soesatyo di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023).

Pria yang karib disapa Bamsoet ini mengatakan, pemanfaatan sistem e-voting justru lebih banyak memiliki manfaat.

Baca juga: MK Sarankan KPU Pertimbangkan e-Voting Buat Efisiensi Biaya Pemilu

Lewat penerapan sistem itu, menurut dia, proses demokrasi tidak lagi konvensional yang membuat masyarakat berkerumun dan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos. Dengan begitu, ongkos logistik akan lebih murah.

Ia menilai, pemanfaatan sistem e-voting pun lebih hemat waktu dan tenaga. Jika menggunakan sistem konvensional, penghitungan suara akan memakan waktu dan membutuhkan sumber daya manusia yang banyak sehingga sangat mahal.

"Oleh karena itu, saya membayangkan ke depan kita sudah mulai masuk kepada demokrasi yang memanfaatkan kemajuan digital," ujar Bamsoet.

Manfaat lainnya, masyarakat bisa mencoblos di mana pun, termasuk di rumahnya masing-masing dengan memanfaatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Bamsoet Kembali Usul Hadirkan Utusan Golongan di MPR

Data tersebut akan langsung terkirim ke lembaga terkait, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

"Sehingga angka-angkanya bisa kita bandingkan, mana yang terjadi perselisihan atau mana yang terjadi tidak tepat. Diharapkan ke depan Pemilu bisa dilaksanakan dengan cepat, murah, dan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih banyak," katanya.

Bamsoet juga meyakini bahwa sistem e-voting akan meningkatkan partisipasi masyarakat lebih banyak karena Pemilihan menjadi lebih mudah.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa pemanfaatan teknologi memiliki risiko tinggi, mulai dari rawan peretasan hingga pemanfaatan data pribadi ilegal.

Baca juga: Cerita Bawaslu Pantau E-voting Brasil: Rekapitulasi Beres 5 Jam, KPPS Hanya Dibayar Makan Siang

 

Hanya saja, Bamsoet mengatakan, risiko tersebut bisa dicegah dengan perencanaan matang dan terukur.

Terlebih lagi, sudah ada praktik baik di berbagai negara yang sudah memanfaatkan sistem e-voting, seperti Kanada, Estonia, dan Belanda.

"Harus ada keberanian. Kita pernah mencoba, tapi baru di tingkat pemilihan kepala desa di Jateng (Jawa Tengah), dan itu berhasil. Jadi peluang-peluang memanfaatkan teknologi ini bisa kita lakukan," ujar Bamsoet.

Baca juga: E-Voting Sulit Diterapkan di Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com