Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Minta Polri Petakan Keamanan di 4 Provinsi Baru Terkait Pemilu 2024

Kompas.com - 27/09/2023, 13:45 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar Polri menyiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 untuk empat provinsi baru.

Ada empat provinsi baru di Indonesia, yakni Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat.

“Juga ada 4 provinsi baru yang akan ikut pemilu legislatif dan pilkada menjadi tantangan karena ini pengalaman baru bagi mereka bagi daerah tersebut, untuk daerahnya tentu saja,” ujar Mahfud di Gedung Tribrata, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Dana Pilgub 2024 di 4 Provinsi Baru Papua Rp 974 Miliar

Mahfud mengatakan, masyarakat di empat wilayah itu memang sudah pernah mengikuti pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya.

Akan tetapi, empat wilayah tersebut akan mengalami pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk pertama kalinya pada tahun 2024 nanti.

Oleh karena itu, Mahfud meminta agar Polri melakukan pemetaan terkait keamanan.

“Sekarang tentu ada penataan baru dari sudut keamanan bukan kesiapan memilih dari rakyatnya, tapi dari sudut keamanan karena sekarang ini daerahnya sudah baru sehingga tantangan-tantangannya harus dipetakan secara spesifik,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga meminta Polri untuk hati-hati terkait adanya korupsi dalam penggunaan anggaran Pemilu 2024.

Baca juga: Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Selanjutnya, ia mengingatkan jajaran Polri mengantisipasi dan memetakan wilayah yang rawan konflik dan kecurangan saat pemilu tahun depan.

“Kami dan tentu Polri sudah melakukan lebih dahulu melakukan pemetaan mana daerah-daerah rawan berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah,” ujar Mahfud.

“Kami bersama Bawaslu juga sudah membuat peta itu, provinsi ini rawan, provinsi ini rawannya nomor dua, nomor tiga, dan seterusnya berdasarkan pengalaman dan indikator lain,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com