Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Rakyat Apatis Nyoblos di Pilkada gara-gara Politik Uang

Kompas.com - 23/09/2023, 15:46 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, politik uang membuat rakyat menjadi tak peduli pada sosok yang akan dipilihnya.

Ia juga menyatakan, politik uang dan politik pemaksaan pada pemilihan kepala daerah (pilkada) membuat masyarakat tidak peduli dengan bakal calon yang diusung oleh partai.

"Jadi politik uang merajalela, politik pemaksaan merajalela, pilkada saya lupa tahun berapa mulai, sejak Pilkada itulah rakyat mulai apatis," kata Cak Imin di Posko Nasional Relawan Anies Baswedan, Sabtu (23/9/2023).

Pria yang diusung oleh Koalisi Perubahan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan ini bahkan mengucapkan, kebanyakan pemenang mempraktikkan politik uang.

Baca juga: Cak Imin Bakal Prioritaskan Kesehatan Ibu Hamil jika Terpilih di 2024

"Suara diukur dengan uang, yang menang rata-rata yang berduit, itu pilkada-pilkada ya di seluruh Indonesia jujur saja," ucapnya.

Kemudian, Cak Imin menyatakan hampir sulit menang pilkada kalau tidak menggunakan politik uang.

"Kalau yang tidak berduit hampir sulit menang pilkada," ujar Cak Imin.

Dirinya juga mengatakan tidak lebih dari 10 pemenang pilkada yang benar-benar karena sura rakyat.

"Kecuali ya beberapa satu dua yang memang mengakar betul, itu ada, ada yang betul-betul faktor dorongan masyarakat," jelasnya.

Proses sempurnakan demokrasi

Cak Imin mengatakan, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam proses menyempurnakan demokrasi di Indonesia.

Menurutnya, siapa pun yang akan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 perlu menyempurnakan demokrasi sebagai kepentingan yang utama.

Baca juga: Profil 9 Anggota Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

 

"Salah satunya adalah tiga pokok. Kesamaan di depan hukum dan pemerintahan," kata Cak Imin.

"Jadi tidak ada lagi (yang sebut) mahalnya mendapatkan keadilan, tidak ada lagi. Itu kesamaan di depan hukum dan pemerintahan serta perundang-undangan," ujarnya lagi.

Kedua, katanya, adalah seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki akses terhadap ekonomi dan sumber daya alam.

Terakhir, Muhaimin menekankan pada pentingnya kebebasan agar masyarakat tidak memiliki rasa takut dalam mengekspresikan diri.

Baca juga: Cak Imin Seleksi Perwakilannya untuk Masuk ke Baja Amin

"Merasa aman, merasa nyaman, nah ini kesempurnaan demokrasi," ujar Cak Imin.

Sebagaimana diberitakan, Muhaimin Iskandar diusung menjadi bakal cawapres untuk Anies Baswedan oleh KPP yang berisikan Partai Nasdem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur pada 2 September 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com