Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Dukung Prabowo, Pengamat Akui Tambah Kekuatan Politik tapi Ingatkan soal Pilpres 2014

Kompas.com - 18/09/2023, 17:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto bisa menambah kekuatan politik.

Hanya saja, menurutnya, ke depan pemilihan presiden (Pilpres) bukan ditentukan oleh seberapa banyak dukungan partai politik (parpol).

"Pastinya menambah kekuatan politik, Demokrat ini kan partai menengah. Itu di atas kertas. Tapi kan pilpres itu kan bukan seberapa banyak dukungan partai, tapi seberapa banyak dukungan rakyat yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) secara langsung," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/9/2023).

"Sudah banyak contoh kasus, dukungan partai banyak (kepada capres), tapi tak menang pilpres," katanya lagi.

Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, Cak Imin Sebut Koalisi Indonesia Maju Makin Kokoh

Adi lantas memberikan contoh, pada 2014 lalu dukungan parpol untuk Prabowo Subianto lebih banyak daripada dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi)

Namun, Jokowi tetap bisa mengalahkan Prabowo di Pilpres 2014.

Kemudian, pada 2004, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla yang hanya didukung Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) bisa melaju ke putaran kedua pilpres.

Selanjutnya, pasangan SBY-JK pun berhasil mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi di putaran kedua, dengan total suara mencapai 60,62 persen.

Baca juga: Alasan Demokrat Pilih Dukung Prabowo di Pilpres 2024...

"Karena dalam pilpres secara langsung itu prinsipnya one man one vote. Yang bisa memenangkan itu adalah mereka yang bisa memenangkan suara terbanyak rakyat. Bukan suara terbanyak parpol," ujar Adi.

"Saya kira di situ kuncinya. Mestinya itu yang dilihat. Banyaknya dukungan parpol secara moril bisa meningkatkan kekuatan politik, tapi seringkali banyaknya dukungan partai tidak linier dan tak jamin apa pun," katanya lagi.

Adi juga mengatakan, sosok bakal calon presiden (capres) sendiri merupakan magnet. Sehingga, sebanyak apa pun dukungan parpol bukan merupakan unsur utama.

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo Subianto.

Kabar bergabungnya Demokrat ke KIM diungkap oleh elite partai pendukung Prabowo, yakni Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Baca juga: Demokrat Dukung Prabowo, Cak Imin Sebut Koalisi Indonesia Maju Makin Kokoh

Untuk diketahui, para ketua umum partai politik (parpol) anggota KIM menggelar pertemuan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) sore untuk menyambut bergabungnya Demokrat.

Di antaranya ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com