Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Prabowo Tak Sampai 1 Jam Terima Ajakan Jokowi Gabung Pemerintahan

Kompas.com - 12/09/2023, 19:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bercerita soal dirinya bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meski pernah berseberangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Prabowo mengatakan, saat itu setelah Pilpres 2019, Jokowi mengajaknya untuk ikut bergabung dalam pemerintahan.

Tawaran Jokowi itu langsung disambut Prabowo tak sampai satu jam.

"Begitu beliau ajak saya, saya katakan, tidak sampai saya pikir lebih dari satu jam, saya katakan iya (menerima)," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI), Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Minta Kadernya Tak Bertingkah, Prabowo: Anda Tak Ikut Kepemimpinan Saya, Keluar!

Mendengar pernyataan itu, diakui Prabowo, banyak pengikutnya yang tak sependapat bahkan menentang.

Namun, Ketua Umum Partai Gerindra ini memiliki argumen sendiri bahwa dia harus menerima demi persatuan nasional.

"Demi rakyat Indonesia, para pemimpin harus bersatu," imbuh dia.

Dia menilai, pada saat kontestasi, semua calon pemimpin dipersilakan untuk bersaing dan bertanding.

Baca juga: Bawaslu Akan Usut Prabowo dan PKB yang Umbar Program Sebelum Kampanye

Namun, menurut dia, semua hal yang berseberangan itu harus disingkirkan ketika kontestasi berakhir.

"Begitu selesai, begitu ada keputusan, kita harus bersatu kembali, kita harus rukun," ujar dia.

Oleh karena itu, Prabowo menegaskan bahwa semua kader partainya tidak boleh berbicara negatif terhadap pihak lain.

Pasalnya, dia berpandangan bahwa semua pun akan bersatu pada akhirnya.

"Saya sebagai pejuang, saya pimpin parpol. Tapi saya katakan di partai saya, tidak boleh berbicara negatif, tidak boleh menghardik, tidak boleh mengejek. Saudara-saudara, itu saya tegaskan," ungkap Prabowo.

"Namanya partai besar, pasti ada yang nakal, ada yang nyeleneh. Saya kasih pilihan. 'Anda tidak ikut garis kepemimpinan saya, Anda keluar." lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com