JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi ada 69 atau 9,9 persen zona musim (ZOM) yang memiliki sifat musim hujan di atas normal.
Dengan kata lain, wilayah tersebut akan terjadi curah hujan tinggi lebih dari rata-rata. Sehingga, berpotensi menimbulkan beragam bencana hidrometeorologi basah.
"Terdapat wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan di atas normal, artinya curah hujan lebih tinggi dari rata-rata. Wilayah yang mengalami curah hujan lebih tinggi ada 9,9 persen ada 69 ZOM," kata kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube BMKG, Senin (11/9/2023).
Secara rinci, 69 ZOM yang mengalami musim hujan di atas normal, meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, dan Jambi bagian utara.
Baca juga: Simak, Ini Wilayah yang Masuki Musim Hujan Lebih Awal dan Lebih Lambat
Kemudian, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian Barat, Banten bagian Selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan.
Di sisi lain, kata Dwikorita, ada 64 atau 9,2 ZOM dengan sifat musim hujan di bawah normal. Wilayah tersebut mencakup sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian kecil Banten, sebagian kecil Jawa Barat, dan Jawa Tengah bagian timur.
"Kemudian, Jawa Timur bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, sebagian NTT, Sulawesi tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua Barat," ujar Dwikorita.
Namun, ia mengatakan, secara umum sifat musim hujan pada tahun 2023 diprediksi normal dengan cakupan 566 atau 80,9 persen ZOM.
Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan bahwa awal musim hujan terjadi pada November 2023. Sementara puncaknya pada Januari-Februari 2024.
Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Hujan November 2023, Tidak Bersamaan di Semua Wilayah
Menurutnya, musim hujan tahun ini tiba lebih lambat dibandingkan biasanya, dengan 446 ZOM atau 64 persen mulai memasuki musim hujan pada Oktober-November 2023.
Hal ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino moderat yang masih berlangsung hingga Februari 2024 dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif bertahan hingga akhir tahun 2023.
"Musim hujan umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan biasanya. Curah hujan turun diprediksi akan normal dibandingkan biasanya, kurang lebih sama dengan rerata klimatologinya," kata Dwikorita.
Berikut ini wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal dan lebih lambat:
Sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Terdapat 24 ZOM atau 3,4 persen yang akan memasuki musim hujan, meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan.
Baca juga: Kapan Musim Hujan Tahun 2023 Akan Tiba di Indonesia?