Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

KTT ke-43 ASEAN: Sukses Kepemimpinan Diplomasi Indonesia

Kompas.com - 10/09/2023, 07:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KONFERENSI Tingkat Tinggi ke 43 ASEAN di Jakarta, Indonesia, yang berlangsung 5-7 September 2023, menandai kepiawaian diplomasi Indonesia memimpin ASEAN.

Tidak bisa disangkal dari perhelatan akbar himpunan negara-negara Asia Tenggara ini, karena ketangkasan diplomasi juga hadir para pemimpinan negara-negara besar dan berpengaruh seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Kanada, dan Jepang, selain para pemimpin ASEAN.

Diplomasi tingkat tinggi Indonesia, demikian ciamik. Akibat pengaruh diplomasi Indonesia, sejumlah pemimpin negara-negara ASEAN maupun di luarnya hadir dalam KTT itu.

Setidak-tidaknya, Indonesia telah begitu luwes dan berdinamika mengimplementasikan diplomasi sebagai instrumen utama membina hubungan internasional.

Diplomasi tingkat tinggi ini, yang direprentasikan Presiden Joko Widodo dan para menterinya, begitu gemilang diperlihatkan dengan berjalan suksesnya KTT ke 43 ASEAN.

KTT ini juga sekaligus menjadi ajang diplomasi tingkat tinggi untuk komunikasi langsung antara pemimpin negara.

Hal ini sangat penting dalam mencegah konflik berskala besar, mempromosikan dialog, dan memperbaiki hubungan bilateral.

Diplomasi ini mencerminkan tingkat hubungan yang sangat penting. Lantas digunakan untuk menyelesaikan isu-isu bilateral, regional, maupun internasional yang begitu kompleks. Sehingga ini menjadi momentum mempromosikan perdamaian dan stabilitas dunia.

Untaian sejarah diplomasi Indonesia

Sesungguhnya, perihal diplomasi bagi Indonesia bukanlah “barang” baru kemarin sore dikenalnya. Melainkan, sudah sedemikian lama dikenalnya.

Maka sejarah diplomasi Indonesia adalah cerita panjang tentang bagaimana negara ini membangun dan memelihara hubungannya dengan negara-negara lain dalam upaya mempertahankan kedaulatan, mencapai tujuan nasional, dan mempromosikan kepentingan nasionalnya di panggung internasional.

Tengoklah sejenak dalam abad ke-17 hingga 19, di mana Indonesia adalah pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat penting, dan berbagai kekuatan kolonial seperti Belanda, Inggris, dan Portugis bersaing untuk menguasai wilayah ini.

Diplomasi selama periode ini terutama berkaitan dengan persaingan kolonial dan perjanjian-perjanjian yang dijalin antara bangsa Indonesia dengan negara-negara kolonial.

Lantas pada abad 19, kurun 1945, setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, diplomasi menjadi sangat penting dalam upaya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Perwakilan diplomatik pertama Indonesia didirikan di berbagai negara, dan perjuangan diplomatik dimulai untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Kemudian pada kurun 1945-1949, kurun perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda, ini merupakan salah satu periode paling kritis dalam sejarah diplomasi Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Ahli Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com