Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Sebut Koalisi Indonesia Maju Bakal Rapat, Tanggapi Wacana Duet Anies-Muhaimin

Kompas.com - 31/08/2023, 23:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) akan mengadakan rapat menanggapi mencuatnya wacana duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Diketahui, Koalisi Indonesia Maju terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, dan PKB. 

Namun, Viva Yoga tak merinci detail waktu pelaksanaan rapat tersebut.

"Nanti, di tim anggota koalisi capres Pak Prabowo, akan melakukan rapat secara dialogis, secara kekeluargaan untuk merumuskan langkah-langkah selanjutnya dari perkembangan politik yang begitu cepat," kata Viva ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Kamis (31/8/2023) malam.

Baca juga: PAN Sebut Sudah Cium Rencana PKB Koalisi dengan Nasdem untuk Duet Anies-Muhaimin

Menurutnya, pada intinya rapat itu juga akan membicarakan kepastian pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Intinya bahwa sebelum tanggal 19 Oktober nanti, akan ada kepastian pasangan calon yang akan didukung oleh Partai Amanat Nasional," ujarnya.

Lebih lanjut, Viva Yoga juga ditanya apakah Koalisi Indonesia Maju tahu soal manuver PKB mendekati Partai Nasdem.

Ia mengakui hal itu sudah dikomunikasikan sebelumnya oleh PKB. Tetapi, Viva tak merinci siapa yang menyatakan komunikasi itu dari pihak PKB.

"Ya, rasanya kami sudah mengetahui dari awal, dan itu menjadi hak dari partai politik masing-masing. Kami tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga partai politik, karena masing-masing mempunyai kebijakan mekanisme pengambilan keputusan," kata Viva.

Baca juga: Sudirman Said Sebut Penentuan Cawapres Anies Belum Bisa Diputuskan karena Partai Koalisi Beda Pandangan

Perlu diketahui, Koalisi Indonesia Maju sebenarnya sudah mendeklarasikan diri mengusung Prabowo Subianto.

Koalisi tersebut sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Tetapi, berubah nama setelah PAN dan Golkar bergabung.

Sementara itu, Anies Baswedan diketahui diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diisi oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengeluarkan pernyataan mengejutkan pada Kamis malam.

Baca juga: Respons Ganjar Saat Ditanya Kabar PKB Usung Anies dan Dugaan Keretakan KPP

 

Riefky menganggap Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan politik. Sebab, Anies disebut menyetujui keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang memasangkannya dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” kata Riefky dalam keterangannya, Kamis.

“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” ujarnya lagi.

Apalagi, ia mengatakan, nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya telah dipilih oleh Anies.

Baca juga: Demokrat Tuding Surya Paloh Tunjuk Muhaimin Jadi Cawapres Anies, Nasdem: Enggak Ngerti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Deretan Sanksi Peringatan untuk KPU RI, Terkait Pencalonan Gibran sampai Kebocoran Data Pemilih

Deretan Sanksi Peringatan untuk KPU RI, Terkait Pencalonan Gibran sampai Kebocoran Data Pemilih

Nasional
DPR Berpotensi Langgar Prosedur soal Revisi UU MK

DPR Berpotensi Langgar Prosedur soal Revisi UU MK

Nasional
Bus Kecelakaan di Ciater Hasil Modifikasi, Dari Normal jadi High Decker

Bus Kecelakaan di Ciater Hasil Modifikasi, Dari Normal jadi High Decker

Nasional
KPU Tegaskan Caleg DPR Terpilih Tak Akan Dilantik Jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg DPR Terpilih Tak Akan Dilantik Jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Dirjen Kementan Mengaku Diminta Rp 5-10 Juta Saat Dampingi SYL Kunker

Dirjen Kementan Mengaku Diminta Rp 5-10 Juta Saat Dampingi SYL Kunker

Nasional
LPSK Minta Masa Kerja Tim Pemantau PPHAM Berat Segera Diperpanjang

LPSK Minta Masa Kerja Tim Pemantau PPHAM Berat Segera Diperpanjang

Nasional
DPR Panggil Kemenkes dan BPJS Kesehatan Terkait Penghapusan Kelas

DPR Panggil Kemenkes dan BPJS Kesehatan Terkait Penghapusan Kelas

Nasional
WNI yang Umrah ke Tanah Suci Diminta Kembali Sebelum 23 Mei 2024

WNI yang Umrah ke Tanah Suci Diminta Kembali Sebelum 23 Mei 2024

Nasional
Baznas Janji Tak Ambil Keuntungan jika Dilibatkan Prabowo Jalankan Program Makan Siang Gratis

Baznas Janji Tak Ambil Keuntungan jika Dilibatkan Prabowo Jalankan Program Makan Siang Gratis

Nasional
Dukung World Water Forum di Bali, Holding RS BUMN IHC Siapkan Tim Medis hingga Mini ICU

Dukung World Water Forum di Bali, Holding RS BUMN IHC Siapkan Tim Medis hingga Mini ICU

Nasional
Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Sebatas Menghapus Jumlah 34 Kementerian, Ketua Baleg Harap Segera Rampung

Revisi UU Kementerian Negara Sebatas Menghapus Jumlah 34 Kementerian, Ketua Baleg Harap Segera Rampung

Nasional
Laporkan Soal Bea Cukai ke Jokowi, Sri Mulyani: Yang Viral-viral Harus Diperbaiki

Laporkan Soal Bea Cukai ke Jokowi, Sri Mulyani: Yang Viral-viral Harus Diperbaiki

Nasional
Jusuf Kalla Disebut Bakal Jadi Saksi dalam Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla Disebut Bakal Jadi Saksi dalam Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Nasional
Nilai Aset Jokowi Naik, Kekayaan Bertambah Rp 13,4 M dalam LHKPN Terbaru

Nilai Aset Jokowi Naik, Kekayaan Bertambah Rp 13,4 M dalam LHKPN Terbaru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com