Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko Dipecat, PDI-P Ingatkan Pesan Megawati: Setialah Kepada Sumbermu

Kompas.com - 27/08/2023, 12:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat memastikan bahwa kerja-kerja kader memenangkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024 tidak terpengaruh terhadap pemecatan Budiman Sudjatmiko.

Namun, ia mengingatkan pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri atas kasus Budiman Sudjatmiko yang mendukung bakal calon presiden (bacapres) lain, bukan Ganjar Pranowo.

"Ibu Ketum mengingatkan pesan Bung Karno kepada semua kader, ‘Setialah kepada sumbermu" kata Djarot kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Djarot menjelaskan, maksud dari pernyataan Megawati itu adalah agar kader tak lupa bahwa mereka berasal dari PDI-P.

Baca juga: 2 Parpol Pengusung Prabowo Gelar Karpet Merah untuk Budiman Sudjatmiko

Di sisi lain, para kader diingatkan bahwa mereka tetap berasal dari rakyat. Maka semua kader PDI-P diminta tetap fokus turun ke masyarakat tanpa tolah-toleh kepada hal lainnya.

"Semua kader solid bergerak dalam satu rampak barisan untuk turun ke ke denyut nadi kehidupan rakyat sebagai sumber pengabdian dan pemegang kadaulatan tertinggi," tutur Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyatakan, DPP PDI-P tak segan memecat kembali kader yang tidak sejalan dengan instruksi Ketum yaitu memenangkan Ganjar Pranowo.

"Kita semua simpatisan, anggota dan kader di tiga pilar partai fokus untuk turun ke bawah, menangis dan tertawa bersama rakyat untuk menangkan PDI Perjuangan dan Mas Ganjar," ucapnya.

Baca juga: Muncul Wacana Sandiaga-AHY, PDI-P Fokus Menangkan Ganjar dan Ingatkan Kader Tak Toleh-toleh

Diberitakan sebelumnya, DPP PDI-P resmi memecat Budiman dari keanggotaan partai.

Keputusan itu diterima Budiman pada Kamis (24/8/2023).

Saat dikonfirmasi, Budiman turut menyertakan sebuah foto memperlihatkan surat tersebut kepada Kompas.com.

Salah satu butir pemecatan, disebutkan bahwa Budiman dianggap melakukan pelanggaran berat.

"Perbuatan Sdr. Budiman Sudjatmiko M.A. M.Phil selaku kader PDI Perjuangan yang tidak mengindahkan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024 dengan mendukung calon presiden dari partai politik lain merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat," tulis surat pemecatan Budiman yang dikirimkan, Kamis malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com