Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitasnya 0,1 Persen, PBB: Memang Tidak Mudah Naikkan Persentase untuk Lolos

Kompas.com - 25/08/2023, 08:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengaku, tidak mudah mengatrol elektabilitas parpol yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra ini.

Perebutan suara publik yang ketat antar partai politik menjadi alasannya. Terlebih, jumlah parpol yang dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024 cukup banyak, baik yang sebelumnya sudah bertengger di Senayan maupun pendatang baru.

"Memang tidak mudah menaikkan persentase supaya bisa lolos parliamentary threshold 4 persen dan dalam suasana ada 18 partai politik, yang 9 di Senayan, 9 lagi tidak di Senayan," ungkap pria yang karib disapa Ferry itu kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2023) malam.

Baca juga: Tanggapi Survei Litbang Kompas, PAN Optimistis Raih 60 Kursi di DPR

Untuk dapat lolos ke DPR, parpol harus meraup sedikitnya 4 persen suara sah nasional sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Adapun berdasarkan survei Litbang Kompas yang diterbitkan pada Kamis kemarin, elektabilitas parpol yang didirikan pada 17 Juli 1998 silam itu hanya berada di kisaran 0,1 persen.

Dengan rentang margin of error penelitian ±2,65 pada survei yang dilaksanakan pada medio 27 Juli-7 Agustus ini pun, juga tak serta merta mampu membuat PBB dapat lolos ke Senayan. 

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas 10 Parpol Ini di Bawah 4 Persen

Kendati begitu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu mengklaim bahwa pada 2021 lalu, pihaknya pernah menyelenggarakan survei yang menyasar 1.200 responden. Ia mengaku, saat itu elektabilitas PBB menembus 2,71 persen.

Ia pun meyakini bahwa dengan sejumlah langkah politik yang dilakukan PBB, serta semakin banyaknya pemberitaan tentang partainya terkait Pemilu 2024, elektabilitas PBB tak akan seburuk yang dikira.

"Tidak masalah. Ini cambuk buat kita untuk bekerja lebih keras," ucapnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Terdapat 7 Partai yang Elektabilitasnya di Atas Parliamentary Threshold

Sebagai catatan, survei yang dilakukan Litbang Kompas menyasar 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen.

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com