Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana Duet Ganjar-Anies, Pengamat: Demokrat Cenderung Hengkang

Kompas.com - 24/08/2023, 16:57 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, wacana menduekan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berpotensi memunculkankan perpecahan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Diketahui, Anies saat ini diusung KPP sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Menurutnya, jika Anies berduet dengan kompetitornya tersebut, justru berpotensi membuat Partai Demokrat hengkang dari koalisi.

Kondisi berbeda, menurutnya, akan terjadi di internal koalisi PDI-P cs, koalisi pengusung Ganjar, yang cenderung lebih solid.

Baca juga: Soal Menyatukan Ganjar-Anies, Sandiaga Uno Mau Ajak Bicara PKS dan Demokrat

"Kecenderungan Demokrat yang bakal hengkang dari kubu perubahan. Dari kubu Ganjar cenderung solid," ucap Adi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Meski begitu, ia menilai, hengkangnya parpol dari koalisi tidak akan memberikan dampak signifikan. Sebab, pada saat pilpres yang dipilih adalah sosok, bukan parpol koalisi.

Di sisi lain, ia meyakini bahwa Partai Nasdem sebagai partai pertama yang mengusung Anies sebagai bacapres, bersama PKS akan tetap mendukung pencalonan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bila berduet dengan Ganjar.

Alasannya, Anies diyakini memberikan efek elektoral yang besar bagi Nasdem. 

Baca juga: Diduetkan dengan Anies Baswedan, Ganjar: Sah, Enggak Apa-apa

"Kemungkinan besar PKS juga merapat karena pemilih PKS mayoritas penggemar Anies," kata Adi.

Selain itu, ia menambahkan, duet Ganjar-Anies juga akan saling melengkapi kekurangan elektoral wilayah satu dan yang lain. Sebagai contoh, Ganjar memiliki elektoral yang kuat di dua provinsi yang menjadi lumbung suara di Pulau Jawa, yakni Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Ganjar pun juga memiliki elektoral yang kuat di Pulau Bali, yang notabene merupakan salah satu kandang PDI Perjuangan.

"Anies kuat di Jabar, Jakarta, Banten, dan lainnya. Jumlah provinsi basis Ganjar dan Anies ini pemilihnya mayoritas," ucapnya.

Sebelumnya, wacana penggabungan Ganjar-Anies bermula dari Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, yang membayangkan penyatuan dua bacapres tersebut pada Pemilu 2024 nantinya.

Baca juga: Soal Wacana Ganjar-Anies, Gerindra: Kami Tak Campurkan Keberlanjutan dengan Perubahan

"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan. Tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com