Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Akui "Endorsement" Jokowi Penting, tapi Bukan Jaminan Menang

Kompas.com - 24/08/2023, 11:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengakui bahwa dukungan atau endorsement dari Presiden Joko Widodo merupakan faktor penting untuk memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Kita tidak bisa pungkiri strategi-strategi dari masing-masing juga bahwa endorsement Pak Jokowi itu penting, kita harus jujur juga mengakui itu," kata Eriko dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (23/8/2023).

Eriko menuturkan, partainya pun tidak ambil pusing untuk berupaya mendapatkan dukungan Jokowi, karena Jokowi merupakan kader PDI-P.

Baca juga: PDI-P Tak Khawatir Endorsement Jokowi ke Prabowo: Ada Masanya Orisinalitas Calon Dilihat

Akan tetapi, Eriko menekankan bahwa dukungan Jokowi bukanlah jaminan bagi seorang bakal calon presiden (bacapres) untuk memenangi pilpres.

"Apakah itu bisa menjamin rakyat memilih 100 persen, enggak bisa juga. Ini yang maksud saya tadi, bahwa perubahan-perubahan ke depan itu pasti ada, tinggal tergantung bagaimana kita menampilkannya," kata dia.

Ia berkaca dari hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa 47,9 persen responden mengaku bakal pikir-pikir untuk memilih calon presiden yang direkomendasikan oleh Jokowi.

Baca juga: Soal Suara Pemilih Jokowi Disebut Cenderung ke Ganjar, Pengamat: Masih Dipersepsikan Petugas Partai

Survei yang sama juga menunjukkan, ada 18,1 persen responden yang bakal memilih capres sesuai rekomendasi Jokowi.

"Apakah 18 persen ini menentukan, bisa saja, bisa juga tidak. Apakah 47,9 persen tadi ini sangat penting? Tentu sangat penting karena ini akan melihat orisinalitas," kata Eriko.

Eriko menilai, 47,9 persen responden itu adalah kalangan rasional yang bakal mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan capres yang akan mereka pilih.

"Itu yang tadi saya sampaikan, perlu namanya orisinalitas, perlu namanya pemikiran, nanti yang dibuat Mas Ganjar apa kalau beliau sudah jadi presiden," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com