Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Yakin Elektabilitas Ganjar Bakal Meroket Setelah "Rebound"

Kompas.com - 24/08/2023, 09:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga meyakini, elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo akan meroket setelah 'rebound' dalam survei Litbang Kompas pada Agustus 2023.

"Ini saja sudah ada gerakan yang namanya rebound, yang namanya kembali menuju kepulihan. Saya punya keyakinan ini pasti akan ada perubahan yang signifikan lagi," kata Eriko dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (23/8/2023).

Eriko mengakui, elektabilitas Ganjar sempat melorot akibat pro dan kontra atas partisipasi tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 yang berujung event tersebut batal digelar di Indonesia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P Berada di Puncak dengan 24,4 Persen

Namun demikian, berkaca dari hasil survei Litbang Kompas pada Agustus 2023, Eriko menilai elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu sudah kembali pulih.

Menurut dia, keberadaan organisasi-organisasi relawan pendukung merupakan salah satu faktor yang meningkatkan elektabilitas Ganjar.

Oleh karena itu, ia yakin keterpilihan Ganjar akan semakin meningkat apabila partai-partai pendukung mengerahkan calon anggota legislatifnya untuk mengampanyekan Ganjar.

"Ini belum ada hal apa-apa, ini kan baru diumumkan DCS (daftar calon sementara), ini belum bergerak secara masif dari calon-calon legislatif, kalau dari relawan sudah walaupun ini belum maksimal," kata Eriko.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada medio 27 Juli hingga 7 Agustus 2023, elektabilitas Ganjar unggul dibandingkan Prabowo Subianto.

Pada simulasi terbuka, Ganjar memperoleh elektabilitas sebesar 24,9 persen, mengungguli Prabowo yang elektabilitasnya 24,6 persen.

"Sempat tertinggal 1,7 persen dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3 persen," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Respons Wacana Duet dengan Ganjar, Anies: Jadi Koalisi Dulu, Baru Ada Pembahasan

Dalam simulaisi tiga nama, Ganjar juga unggul dengan elektabilitas 34,1 persen, sedangkan Prabowo 31,3 persen dan Anies Baswedan 19,2 persen. Selisih keunggulan ini masih berada di dalam rentang margin of error.

"Meski demikian, suara Ganjar dan Prabowo belum bisa dikatakan berbeda secara signifikan alias masih bersaing ketat," tulis Litbang Kompas.

Meski demikian, yang menjadi catatan adalah ketika Ganjar harus berhadapan atau head to head dengan Prabowo.

Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu hanya 47,1 persen, sedangkan Menteri Pertahanan tersebut mencapai 52,9 persen.

"Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head, dua calon berhadapan," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Bertambah Signifikan jika Didukung Jokowi

"Perolehan kali ini semakin memperlebar jarak keterpilihan Prabowo dengan Ganjar, yang sebelumnya 2,2 persen pada Mei 2023, menjadi 5,8 persen," imbuh Litbang Kompas.

Adapun Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com