JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga meyakini, elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo akan meroket setelah 'rebound' dalam survei Litbang Kompas pada Agustus 2023.
"Ini saja sudah ada gerakan yang namanya rebound, yang namanya kembali menuju kepulihan. Saya punya keyakinan ini pasti akan ada perubahan yang signifikan lagi," kata Eriko dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (23/8/2023).
Eriko mengakui, elektabilitas Ganjar sempat melorot akibat pro dan kontra atas partisipasi tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 yang berujung event tersebut batal digelar di Indonesia.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P Berada di Puncak dengan 24,4 Persen
Namun demikian, berkaca dari hasil survei Litbang Kompas pada Agustus 2023, Eriko menilai elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu sudah kembali pulih.
Menurut dia, keberadaan organisasi-organisasi relawan pendukung merupakan salah satu faktor yang meningkatkan elektabilitas Ganjar.
Oleh karena itu, ia yakin keterpilihan Ganjar akan semakin meningkat apabila partai-partai pendukung mengerahkan calon anggota legislatifnya untuk mengampanyekan Ganjar.
"Ini belum ada hal apa-apa, ini kan baru diumumkan DCS (daftar calon sementara), ini belum bergerak secara masif dari calon-calon legislatif, kalau dari relawan sudah walaupun ini belum maksimal," kata Eriko.
Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas pada medio 27 Juli hingga 7 Agustus 2023, elektabilitas Ganjar unggul dibandingkan Prabowo Subianto.
Pada simulasi terbuka, Ganjar memperoleh elektabilitas sebesar 24,9 persen, mengungguli Prabowo yang elektabilitasnya 24,6 persen.
"Sempat tertinggal 1,7 persen dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3 persen," tulis Litbang Kompas.
Baca juga: Respons Wacana Duet dengan Ganjar, Anies: Jadi Koalisi Dulu, Baru Ada Pembahasan
Dalam simulaisi tiga nama, Ganjar juga unggul dengan elektabilitas 34,1 persen, sedangkan Prabowo 31,3 persen dan Anies Baswedan 19,2 persen. Selisih keunggulan ini masih berada di dalam rentang margin of error.
"Meski demikian, suara Ganjar dan Prabowo belum bisa dikatakan berbeda secara signifikan alias masih bersaing ketat," tulis Litbang Kompas.
Meski demikian, yang menjadi catatan adalah ketika Ganjar harus berhadapan atau head to head dengan Prabowo.
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu hanya 47,1 persen, sedangkan Menteri Pertahanan tersebut mencapai 52,9 persen.
"Hasil survei menunjukkan terjadinya akumulasi perolehan suara untuk Prabowo dalam skema head to head, dua calon berhadapan," tulis Litbang Kompas.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Bertambah Signifikan jika Didukung Jokowi
"Perolehan kali ini semakin memperlebar jarak keterpilihan Prabowo dengan Ganjar, yang sebelumnya 2,2 persen pada Mei 2023, menjadi 5,8 persen," imbuh Litbang Kompas.
Adapun Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.