Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah PDI-P Panik karena Budiman Sudjatmiko, Megawati: Yuk Bikin Rapat Gede, Undang Ketum Parpol Lain

Kompas.com - 22/08/2023, 17:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengajak Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto agar PDI-P kembali menggelar acara akbar dengan mengundang ketua umum (ketum) partai politik (parpol) lain.

Hal ini ditegaskan Megawati untuk merespons adanya pemberitaan yang mengabarkan bahwa PDI-P sedang panik menyikapi kader partainya, Budiman Sudjatmiko yang malah mendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

"Tadi pagi, saya sebelum berangkat, baca koran. Wah, ada satu koran yang kayaknya, saya sendiri mikir, lah ngopo yo, kok sentimen sama PDI Perjuangan? Saya enggak pernah ganggu dia, itu bilang. Wah, sekarang PDI Perjuangan itu panik, begitu," kata Megawati dalam pidato sambutannya di Kantor DPD PDI-P Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).

"Lho panik opone lho?" ujarnya lagi diiringi tawa dan tepuk tangan para hadirin yang sebagian besar kader PDI-P Yogyakarta.

Baca juga: Saat Megawati Ingin Cerita soal Budiman Sudjatmiko, tapi Tak Jadi karena Waktu

Megawati kemudian menceritakan bahwa ia berdiskusi dengan Hasto untuk kembali mengadakan acara besar.

Menurutnya, ketua umum partai politik lain akan diundang dalam acara besar itu untuk menepis kepanikan yang disebut di media tersebut.

"Kadang-kadang, saya tuh suka mikir gini, saya sudah ngomong sama Pak Hasto, 'kapan-kapan yuk kita bikin ya rapat yang gede lagi. Kita undang semua ketua umum ketua umum. Biarin lihat, PDI Perjuangan siap apa tidak. Panik apa tidak', gitu," kata Presiden kelima RI ini yang diiringi tepuk tangan meriah pada kader PDI-P.

Megawati pun mengaku heran kenapa ada asumsi PDI-P panik tersebut hingga diberitakan di media.

Baca juga: Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Tak Terpikir Pindah Partai, Saya Masih PDI-P

Dia juga tak membantah pernah dikabarkan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merenggang terkait Pilpres 2024.

"Ora, lho kok enak'e gitu lho. Dia ini sopo, biso (bisa) bikin panik opo, opo, opo. Wong saya tuh mikir. Belum lagi, wah, saya tuh sama Pak Jokowi itu kayaknya sudah enggak friend begitu," sesal Megawati.

Sebagai informasi, belakangan PDI-P dan Budiman Sudjatmiko seperti berseberangan dalam kaitan Pilpres 2024.

PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, sedangkan Budiman memilih mendukung Prabowo.

Padahal, secara struktur partai, sebagai kader PDI-P, Budiman Sudjatmiko mestinya turut mendukung Ganjar Pranowo.

Baca juga: Megawati dan Ganjar Satu Mobil, Sekjen PDI-P: Bahas El Nino dan Kekeringan

Budiman Sudjatmiko menganggap bakal calon presiden (capres) Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto memenuhi kriteria dan kualifikasi calon pemimpin versi Megawati Soekarnoputri.

Oleh karena itu, Budiman memberanikan diri mendeklarasikan Prabowo sebagai bacapres yang didukungnya melalui relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah pada 18 Agustus 2023.

"Ada yang disampaikan Ibu Mega, salah satunya saat beliau mendapatkan gelar guru besar kehormatan dari Universitas Pertahanan beberapa tahun yang lalu, tentang tema kepemimpinan strategik, di mana ada tantangan-tantangan yang menurut saya itulah yang seharusnya menjadi arah dari partai untuk bertarung di dalam Pilpres 2024," kata Budiman saat dihubungi, Senin (21/8/2023).

Budiman Sudjatmiko lantas menilai dari tiga bakal capres yang muncul saat ini, sosok Prabowo Subianto dianggap paling mendekati kriteria Megawati tersebut.

"Nah, saya melihat bahwa kualifikasi-kualifikasi itu, setelah saya cermati dengan nalar saya, saya ingin mengatakan bahwa kualifikasi itu dari tiga tokoh yang selama ini ada, memang banyak ada di sosoknya Pak Prabowo," ujarnya.

Baca juga: Megawati Singgung Budiman Sudjatmiko, Gambarkan Suasana Politik seperti Berdansa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com