Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator Politik: Elektabilitas PDI-P Paling Tinggi, Unggul Jauh dari Gerindra

Kompas.com - 20/08/2023, 17:02 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dalam survei yang dilaksanakan pada 15-21 Juli 2023, elektablitas PDI-P masih tertinggi dengan 24,7 persen.

Partai berlogo banteng itu unggul jauh dari Partai Gerindra dan Golkar.

"Dalam survei ini yang paling didukung saat ini adalah PDI-P," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida dalam rilis, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Survei Indikator Politik: Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Sentuh Angka 81 Persen

Di bawah PDI-P, Gerindra dan Golkar masing-masing memiliki elektabilitas 12,3 persen dan 10,7 persen.

Kemudian, disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,0 persen; Partai Demokrat 6,9 persen; Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,3 persen; Partai Nasdem 5,0 persen; dan Partai Amanat Nasional (PAN) 4,3 persen, yang disurvei diperkirakan lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen.

Diketahui, ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Selanjutnya, ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,7 persen dan Partai Perindo 1,6 persen.

Baca juga: Survei Indikator, Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat

Elektablitas di bawah 1 persen ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,6 persen; Partai Hanura 0,5 persen; Partai Buruh 0,2 persen; Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen; Partai Gelora 0,2 persen; Partai Garuda 0,1 persen; dan Partai Ummat 0,1 persen.

"Masih ada 16,8 persen yang belum menunjukkan atau mengemukakan pilihannya," ujar Rizka.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi secara khusus menyoroti elektabilitas PAN yang naik dalam beberapa bulan terakhir.

"(Pada) April 2020 sampai April 2023, PAN itu umumnya 1,5 sampai 2 persen. Tetapi dalam beberapa bulan terakhir, pada Juni dan Juli (2023), PAN mengalami peningkatan. Pada bulan Juni 3,1 persen, survei terakhir 4,3 persen," ucap Burhanudin.

Adapun survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.811 responden, warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Para responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error ±2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com