Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai PT KAI Jadi Tersangka Teroris, BPIP Akui Ada Pemahaman Kurang Baik Terhadap Pancasila

Kompas.com - 15/08/2023, 20:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memberikan respons atas penangkapan tersangka teroris yang merupakan pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Yudian mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena ada pemahaman kurang baik terhadap Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

"Dalam hal itu (pemahaman Pancasila kurang baik) iya. Makanya kami mengambil langkah," ujar Yudian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Salah satu langkah yang dimaksud adalah meluncurkan buku tentang pendidikan Pancasila untuk pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi.

Baca juga: Wapres Minta Seleksi Pegawai BUMN Lebih Ketat, Jangan Ada Kebobolan seperti Kasus KAI

Yudian mengungkapkan, buku tentang pendidikan Pancasila akan dipergunakan pada pembelajaran semester saat ini.

Sementara itu, untuk warga negara Indonesia yang sudah tidak menempuh pendidikan formal, BPIP akan memberlakukan pendidikan eksekutif nasional (PEN) terkait Pancasila.

Program tersebut diperuntukkan bagi guru, dosen, pegawai BUMN atau yang setara.

"Jadi kira-kira begini, kalau untuk anak-anak SMA ke bawah strategi kami 70 persen itu praktik, 30 persen pengetahuan tentang Pancasila," kata Yudian.

"Tapi, untuk para pejabat karena mereka punya sumpah jabatan. Itu ada tanda petik pendekatan indoktrinasinya. Jadi, kalau anda siap jadi PNS, jadi pejabat ya harus siap menerima Pancasila. Kalau tidak tanda tangan silahkan," ujarnya lagi.

Baca juga: Densus 88 Ungkap Perjalanan DE, Karyawan KAI yang Berbaiat ke ISIS hingga Jadi Tersangka Teroris

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap satu tersangka teroris berinisial DE di Kawasan Bekasi, Jawa Barat.

DE ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT. 07/ RW. 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin pukul 13.17 WIB.

Dari hasil pendalaman, DE merupakan karyawan PT KAI. Ia juga merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

DE juga diduga aktif melakukan propaganda jihad lewat media sosial (medsos).

Baca juga: Berbaiat ke MIB dan ISIS, Karyawan KAI Tersangka Teroris Diduga Lakukan Aksi Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com