Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Klaim Elon Musk Tertarik Investasi Jaringan Internet untuk Daerah Terpencil di Indonesia

Kompas.com - 14/08/2023, 23:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemilik Tesla dan SpaceX, Elon Musk tertarik untuk melakukan investasi jaringan internet murah di kawasan timur Indonesia melalui satelit "Starlink".

Ketertarikan itu disampaikan saat Luhut bertemu dengan Elon Musk di Amerika Serikat baru-baru ini.

Luhut mengungkapkan hal tersebut dalam unggahan di akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan pada Senin (14/8/2023).

Baca juga: Luhut Klaim Elon Musk Akan Datang ke Jakarta untuk Jajaki Investasi di RI Akhir September

"Saya sampaikan bahwa manfaat yang ditimbulkan jika Starlink beroperasi di Indonesia amat besar. Misalnya, infrastruktur kesehatan seperti akses internet di puskesmas dan daerah terpencil bisa membantu tenaga kesehatan melaporkan data-data fasilitas kesehatan secara real time," ujar Luhut dikutip dari unggahan akun Instagramnya sebagaimana telah dikonfirmasi kepada Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi, Senin.

"Selain itu akses layanan pendidikan juga akan bisa diakses oleh pelajar Indonesia bagian timur sehingga akses pendidikan yang setara dan merata di Indonesia bisa kita wujudkan. Untuk itu saya mengundang Elon agar bisa datang ke Indonesia dan dia menyanggupinya," lanjutnya.

Turut hadir dalam pertemuan antara Elon Musk dengan Luhut yakni Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Golkar Resmi Dukung Prabowo, Luhut: Enggak Bisa Calonkan Presiden atau Wapres Enggak Apa

Menkes Budi menjelaskan, saat pertemuan dengan Elon dirinya membahas mengenai potensi Starlink untuk mendukung jaringan internet di 745 puskesmas di Indonesia.

Ratusan puskesmas itu berada di daerah terpencil dan tertinggal.

Budi menuturkan, koneksi internet untuk puskesmas secara luas penting untuk mendorong digitalisasi pelayanan puskesmas.

"Karena kita mau mendorong digitalisasi secara masif, skriningnya, vaksinasinya, imunisasinya, timbangan antropometrinya untuk stunting. Sekarang kalau enggak ada koneksinya (internet) akan susah sekali," jelas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com