Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kehadiran Pemimpin Negara di KTT ASEAN, Kemenlu: Lazimnya Seminggu Sebelum Kegiatan Baru Ada Kepastian

Kompas.com - 11/08/2023, 16:53 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyatakan, kepastian mengenai kehadiran pemimpin negara dalam sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) umumnya baru didapat satu pekan sebelum acara.

Hal ini ia sampaikan ketika ditanya soal kepastian kehadiran pemimpin-pemimpin negara dalam KTT ke-43 ASEAN dan KTT terkait yang akan digelar di Jakarta pada September 2023.

"Lazimnya seminggu sebelum kegiatan baru ada kepastian," kata Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Jokowi Akan Pimpin 12 Pertemuan dalam Rangkaian KTT ASEAN September Mendatang

Faizasyah pun menekankan bahwa Kemenlu masih berupaya mendapatkan kepastian mengenai kehadiran para pemimpin dalam KTT September mendatang.

Lebih lanjut, ia mengakui bahwa kehadiran para pemimpin negara memang memberi nilai tambah dalam penyelenggaraan suatu KTT, termasuk KTT ASEAN.

Namun, ia mengingatkan bahwa kesuksesan KTT ASEAN juga diukur dari kesepakatan yang dihasilkan dari KTT serta dukungan dari negara-negara atas inisiatif yang dimunculkan oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemenlu Sidharto R Suryodipuro mengungkapkan bahwa undangan bagi para pemimpin negara sedang berproses.

"Mungkin proses penerimaan, jadi untuk konfirmasi resmi itu belum bisa saya kabarkan karena ini masih berproses," kata Sidharto dalam konferensi pers melalui YouTube FMB9ID_IKP, Jumat.

Baca juga: Usai Tutup Sidang AIPA Ke-44, Puan Gelar Solidarity Dinner sebagai Wujud Esensi ASEAN

Senada dengan Faizasyah, Sidharto juga menegaskan bahwa upaya memastikan kehadiran pemimpin negara dalam KTT ASEAN mendatang senantiasa dilakukan.

"Pembahasan lewat jalur diplomatik itu kan senantiasa dilakukan, jawaban resmi itu dalam waktu dekat akan kita terima," ujar dia.

Untuk diketahui, KTT ke-43 ASEAN akan digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang.

Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Sidak BMW, Cek BMW i7 buat KTT ASEAN Plus

KTT ke-43 di Jakarta berbeda dengan KTT ke-42 di Labuan Bajo yang diselenggarakan pada Mei tahun ini.

Pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN tidak hanya diikuti oleh para pemimpin negara anggota organisasi regional tersebut, tetapi juga para kepala negara/pemerintahan dari negara-negara mitra ASEAN.

KTT mendatang di antaranya akan membahas perkembangan dan penguatan kerja sama ASEAN dengan para mitra eksternal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com