Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harun Masiku Diduga Bersembunyi di Dalam Negeri

Kompas.com - 07/08/2023, 12:14 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Krishna Murti menyebutkan, buron Harun Masiku diduga berada di dalam negeri.

Harun merupakan mantan kader PDI-P yang menjadi buron setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.

"Ada data pelintasannya yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan ada di dalam negeri," kata Krishna saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Kadiv Hubinter Polri Krishna Murti Datangi KPK, Bahas Pencarian DPO, Termasuk Harun Masiku?

Menurut Krishna, berdasarkan data pelintasan masyarakat, Harun sempat terdeteksi keluar dari wilayah Indonesia.

Namun, Harun kembali masuk ke Indonesia hanya berselang satu hari setelah ia keluar negeri. Krishna mengaku lupa kapan tepatnya tanggal perlintasan keluar-masuk Harun Masiku.

"Lupa tanggalnya, tapi ada. Sehari setelah dia keluar dia balik lagi," ujar Krishna.

Menurut dia, keberadaan Harun Masiku diduga tidak seperti rumor yang selama ini beredar, yakni bersembunyi di negara tetangga.

Meski menduga yang bersangkutan ada di dalam negeri, Polri tidak menghentikan pencarian Harun di luar negeri.

"Kami tidak menghentikan pencarian terhadap yang bersangkutan di luar negeri," ujar dia.

Baca juga: Ada Isu Harun Masiku Sembunyi di Kamboja, KPK Koordinasi dengan Polri

Adapun Krishna mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk berkoordinasi terkait upaya perburuan daftar pencarian orang (DPO).

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, Krishna disambut lima unsur pimpinan dan pejabat struktural KPK.

Harun diduga menyuap Wahyu Setiawan agar bisa ditetapkan sebagai anggota DPR Daerah Pemilihan I Sumatera Selatan, menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal.

Hasil Pemilu memperlihatkan, Harun hanya mengantongi 5.878 suara di posisi keenam. Namun, PDI-P justru mengajukan Harun sebagai pengganti Nazarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com