Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan soal Keselamatan, Jokowi: Tak Usah Tergesa-gesa LRT Dioperasikan

Kompas.com - 03/08/2023, 11:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pengelola tidak tergesa-gesa mengoperasikan light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).

Menurut Jokowi, kesiapan dan keselamatan harus dipastikan sebelum pengoperasian LRT.

"Memang kita mau melihat kesiapan sistem urusan keamanan, urusan keselamatan harus dilihat betul, jadi tidak usah tergesa-gesa untuk (LRT) segera dioperasikan," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023).

"Semuanya yang berkaitan dengan sistem yang berkaitan dengan keamanan, yang berkaitan dengan keselamatan itu harus diutamakan," katanya lagi.

Baca juga: Jokowi: Saya Sudah 3 Kali Coba Naik LRT, Nyaman

Mantan Gubernur DKI ini berharap, jika LRT sudah dioperasikan secara penuh nantinya bisa mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan bahwa sistem transportasi LRT maupun mass rapid transit (MRT) baru pertama kali ada di Indonesia.

Begitu pula dengan sistem kereta cepat. Sehingga, menurutnya, wajar jika masih ada kekurangan pada ketiga sistem transportasi itu.

Namun, Jokowi mengungkapkan, kekurangan tersebut akan dievaluasi dan dikoreksi.

"Sekali lagi kita harus ingat yang namanya MRT ini baru pertama kali di Indonesia, LRT Itu juga baru pertama kali di Indonesia. Kereta cepat juga baru pertama kali di Indonesia. Jadi, kalau ada kekurangan masih ada yang perlu dikoreksi, masih ada yang perlu dievaluasi ya saya kira wajar," kata Jokowi.

"Jangan mengharapkan ini nanti operasi langsung semuanya sempurna. Enggak. Pasti ada perbaikan-perbaikan sistem, perbaikan perbaikan teknis dan lain-lainnya," ujarnya lagi.

Baca juga: Kamis Pagi, Jokowi Jajal LRT Jabodebek Bareng Menteri dan Wartawan

Sebelumnya, pada Kamis pagi, Presiden Jokowi melakukan perjalanan dengan LRT dari Stasiun Harjamukti di Depok ke Stasiun Dukuh Atas di Jakarta Kota.

Perjalanan tersebut secara total melewati 12 stasiun. Dengan rincian, Stasiun Harjamukti, Ciracas, Kampung Rambutan, TMII, Cawang, Ciliwung, Cikoko, Pancoran, Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi dan berakhir di Stasiun Dukuh Atas.

Selama perjalanan, Kepala Negara didampingi sejumlah pejabat, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Presiden duduk di gerbong pertama yang ada deretan paling depan bersama para pejabat tersebut.

Di gerbong setelahnya, ada para wartawan Istana Kepresidenan dan sejumlah wartawan media nasional.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com