Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Gonjang-ganjing Golkar, Nusron Wahid Usul Duet Prabowo-Gibran

Kompas.com - 01/08/2023, 15:18 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarik menarik di internal Partai Golkar terkait kerja sama politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih terjadi.

Meskipun, Golkar tampak menunjukkan kedekatan dengan PDI-P setelah pertemuan ketua umumnya, Airlangga Hartarto dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Kamis (27/7/2023).

Usulan untuk bergabung dengan poros Kertanegara bersama Partai Gerindra masih terjadi, seperti yang disampaikan sejumlah Ketua DPD 1 Golkar dalam pertemuan di Bali, Minggu (30/7/2023).

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid mengusulkan partai beringin untuk mendukung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres.

Baca juga: Airlangga Digoyang, Golkar Digoda

“Sebab, Mas Gibran figur anak muda yang mempunyai prospek politik baik dan disenangi generasi milenial,” ujar Nusron pada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

“Sementara, kita tahu mayoritas pemilih usia di bawah 45 tahun,” sambung dia.

Menurut Nusron, usulan sejumlah DPD 1 Golkar dan masukannya bisa dikolaborasikan.

“Kalau misal usulan DPD dan usulan saya dijahit dan diramu juga bagus, Prabowo-Gibran. Ini juga ideal. Tapi sekali lagi, ini namanya usulan,” tutur dia.

Baca juga: JK Tolak Munaslub Golkar, Airlangga: Seluruh Senior Menolak

Meski begitu, Nusron menekankan bahwa amanat musyawarah nasional (Munas) Golkar 2019 telah memberikan mandat penentuan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Airlangga.

“Semua usulan dari manapun pasti akan dipertimbangkan. Namun, keputusan tetap di tangan Ketum Partai Golkar,” imbuh dia.

Diketahui Golkar tampak tak lagi ngotot untuk mengajukan Airlangga sebagai bacapres maupun bacawapres.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng mengungkapkan pihaknya juga membuka opsi mengusulkan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil untuk menjadi bakal RI-2.

Di sisi lain, saat ini Golkar telah membentuk tim teknis bersama PDI-P untuk mengatur format kerja sama politik jelang Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com