Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian Investasi/BKPM Optimistis Indonesia Tetap Jadi Negara Favorit Tujuan Investasi

Kompas.com - 31/07/2023, 14:53 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Wilayah V Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Ady Soegiharto mengatakan, pihaknya optimistis Indonesia masih menjadi negara favorit tujuan investasi.

Insya Allah kami optimistis karena kontribusi penanaman modal asing (PMA) 53,3 persen dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) 46,7 persen. (Ini) berarti ada harapan Indonesia menjadi negara tujuan untuk berinvestasi,” ujar Ady dalam acara web seminar atau webinar bertajuk "Peran Aktif Pemerintah dalam Menyelesaikan Permasalahan Investasi" melalui live streaming di YouTube Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (26/10/2022).

Adapun webinar tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/BKPM dengan menggandeng Kejaksaan Republik Indonesia (RI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Komunikasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan Kompas.com.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyampaikan, realisasi investasi triwulan II-2023 mencapai Rp 349,8 triliun atau naik 15,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Baca juga: KKP Segel Resor Milik PMA di Kepulauan Riau

Sepanjang triwulan II-2023, realisasi PMA mencapai Rp 186,3 triliun atau naik sebesar 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai PMDN triwulan II-2023 adalah sebesar Rp 163,5 triliun atau naik 17,6 persen dibandingkan tahun lalu.

Untuk menggeliatkan perekonomian Indonesia, Ady mengungkapkan, pihaknya sangat terbuka menyambut PMA maupun PMDN yang akan berinvestasi di Tanah Air.

“Kami akan welcome dan memperlakukan PMA maupun PMDN tanpa ada pembeda karena investasi ini memiliki multiplier yang sangat luar biasa,” imbuhnya.

Menurut Ady, tanpa investasi, pertumbuhan ekonomi secara nasional akan terganggu. Oleh karena itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta jajarannya untuk fokus meningkatkan investasi PMA dan PMDN di Jawa maupun luar Jawa.

Baca juga: Kementerian Investasi Rilis Realisasi PMDN Triwulan II 2023, Pemprov Riau Raih Peringkat 2

"Menteri Investasi/BKPM juga meminta (kami) tetap fokus menggeliatkan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan ekonomi. Kami memberikan peluang kepada UKM karena memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan ekonomi nasional," tuturnya.

Ady mengatakan, Kementerian Investasi/BKPM selalu siap mengupayakan para investor, baik PMA dan PMDN, untuk bisa merealisasikan investasi di Indonesia.

Sebagai salah satu kementerian yang bebas untuk menarik investasi, kata dia, pihaknya akan memberikan layanan bersifat asistensi dan supervisi kepada pelaku usaha.

“Investasi itu ada by process, dari awal minat mendirikan usaha dengan berbadan hukum, legalitas di dalam online single submission (OSS), setelah itu persiapan konstruksi sampai produksi. Kami akan selalu memantau hal yang menjadi concern pemerintah saat ada investasi-investasi yang akan tumbuh,” ujar Ady.

Pentingnya kolaborasi, koordinasi, serta sinkronisasi

Pada kesempatan tersebut, Ady mengatakan bahwa kolaborasi dan sinkronisasi dengan stakeholder penting dilakukan, baik di tingkat pusat, provinsi maupun daerah.

Adapun kolaborasi, koordinasi, serta sinkronisasi tersebut bertujuan untuk menciptakan ekosistem investasi yang komprehensif dan inklusif.

Lebih lanjut, Ady mengatakan, Kementerian Investasi/BKPM adalah suatu organisasi yang memiliki beberapa unit sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com