Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Dinilai Bakal Evaluasi Kontrak dengan Gerindra jika Prabowo Tak Pilih Muhaimin Cawapres

Kompas.com - 28/07/2023, 18:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengevaluasi kerja sama politik mereka dengan Partai Gerindra bila Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar batal mendapatkan tiket calon wakil presiden (cawapres).

"Jika proposal pencawapresan Cak Imin tidak dikabulkan Prabowo (Subianto, Ketua Umum Gerindra), besar kemungkinan PKB akan mengevaluasi total skema koalisi," kata Umam pada Jumat (28/7/2023).

"Itu wajar, karena PKB telah mengikhtiarkan itu sejak awal dan tata cara komunikasi politik yang tertib, bukan asal menikung di persimpangan," ujar dia.

Baca juga: Sindir Koalisi PKB-Gerindra Tanpa Deklarasi Capres-Cawapres, Puan: Sudah 11 Bulan Lho, Cak Imin

Hampir setahun sudah, Prabowo meneken kerja sama politik dengan PKB.

Sementara itu, PKB ngotot agar nama Muhaimin bisa tampil di surat suara pada Pilpres 2024, minimal untuk kursi RI 2.

Namun, Prabowo yang elektabilitasnya moncer sebagai capres justru kian mesra dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang raihan elektabilitasnya untuk kursi RI 2 lebih mentereng dari Muhaimin.

Umam menyebut bahwa Prabowo mungkin bimbang karena elektabilitas Muhaimin belum memberi insentif elektoral yang menggiurkan dibandingkan Erick.

Kedua sosok ini memang dianggap dapat mengkapitalisasi suara Nahdliyin.

Muhaimin tumbuh dari basis Nahdliyin tulen. Bukan cuma orang pesantren, ia menapaki karier politiknya sejak muda, ketika menjadi pentolan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi yang punya kedekatan sejarah dengan NU.

Baca juga: Soal Pertemuan Puan dengan Cak Imin-Airlangga Hari Ini, PDI-P: Bermula dari Harlah PKB

PKB merupakan partai yang didirikan untuk menyalurkan aspirasi politik praktis nahdliyin, diarsiteki pembentukannya oleh Pengurus Besar NU ketika Orde Baru tumbang.

Namun, belakangan, hubungan Muhaimin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf kurang harmonis sejak awal periode kepemimpinan Yahya.

Yahya justru menunjukkan kedekatannya dengan Erick lebih daripada Muhaimin.

Bahkan, Erick yang tak berakar dari basis Nahdliyin tulen laiknya Muhaimin diberi posisi Ketua Dewan Pengarah "Satu Abad NU" awal tahun ini.

Sebelumnya, Erick juga didapuk sebagai anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), jaringan Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang dipimpin Yaqut Cholil Coumas, Menteri Agama sekaligus adik Yahya.

"Kondisi ini mempengaruhi keyakinan Prabowo untuk bergandengan dengan Cak Imin," ujar Umam.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com