Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Perintahkan Langsung Tangkap Teroris yang Terdeteksi Akan Beraksi Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 28/07/2023, 18:07 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya, khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk langsung menangkap orang-orang yang terdeteksi ingin melakukan aksi terorisme jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Listyo Sigit menekankan bahwa anggotanya di lapangan akan mendapatkan back up dari TNI dalam melakukan penegakan hukum kepada para teroris.

Hal tersebut disampaikan Kapolri usai menghadiri peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-13 BNPT di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023).

Awalnya, Listyo Sigit memaparkan Densus 88 terus melakukan kegiatan preventif strike untuk mengganti langkah-langkah soft approach dan hard approach yang dilakukan selama ini.

Baca juga: KPU Mulai Simulasi Bongkar Muat hingga Pengepakan Logistik Pemilu 2024

Ia lantas memamerkan Polri yang berhasil membuat pelaksanaan KTT G20 beberapa waktu lalu lancar tanpa gangguan teroris.

"Kegiatan ini kita lakukan dalam menghadapi berbagai event internasional, antara lain KTT 20 dan KTT Asean kemarin. Dan alhamdulillah bahwa di event-event besar tersebut, sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak terjadi letupan sekecil apa pun," ujar Listyo Sigit.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa dalam menghadapi tahun Pemilu 2024 yang akan segera tiba, strategi tersebut harus terus dilanjutkan.

Listyo Sigit menegaskan, Polri sudah memahami bahwa ada potensi yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang telah terafiliasi dengan kelompok teror untuk menumpang ke orang-orang yang berpotensi terpapar.

Baca juga: Kompolnas Akan Surati Kapolri Minta Klarifikasi soal Eks Penyidik KPK yang Punya Transaksi Rp 300 Miliar

Apalagi, ia mengatakan, orang-orang yang rentan ini juga mudah disusupi saat terjadi perbedaan pendapat konflik yang berujung pada isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan).

Oleh karena itu, Listyo Sigit menegaskan pada jajarannya agar para teroris yang terdeteksi ingin melakukan aksi terorisme harus segera di tangkap.

"Tentunya terhadap yang potensial dan mengarah pada aksi-aksi yang tentunya akan berdampak membahayakan, mengganggu jalannya proses pemilu, kita melakukan penangkapan," katanya.

"Dan tentunya seluruh anggota kita didukung oleh Panglima TNI tentunya terus waspada, khususnya di wilayah-wilayah yang memang menjadi basis dari kelompok-kelompok yang selama ini kita pantau," ujar Listyo Sigit melanjutkan.

Untuk diketahui, Pemilu 2024 bakal digelar pada 14 Februari 2024, termasuk jadwal Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Sementara itu, Pilkada 2024 bakal diselenggarakan serentak pada tanggal 27 November 2024.

Baca juga: BNPT Klaim Serangan Teroris di Indonesia Turun 89 Persen sejak 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com