Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Dari Data Rikesda 2013, Penderita Hepatitis B dan C di Indonesia Capai 20 Juta Orang

Kompas.com - 26/07/2023, 18:59 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi membeberkan sebanyak 20 juta orang di Indonesia adalah penderita hepatitis B dan C.

Hal itu tercatat dalam data riset kesehatan dasar (Rikesda) 2013. Data itu disampaikan Imran menjelang peringatan Hari Hepatitis Sedunia yang ke-14 di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli.

"Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, penderita hepatitis B dan C di Indonesia itu diperkirakan ada 20 juta orang," kata Imran dalam konferensi pers daring terkait Hari Hepatitis Sedunia, Rabu (26/7/2023).

"Yang terserang hepatitis B itu sebesar 7,1 persen atau setara sekitar 18 juta penduduk Indonesia. Kemudian, kalau hepatitis C, itu sekitar 1 persen atau sekitar 2,5 juta penduduk," ujarnya lagi.

Baca juga: Kemenkes Ungkap 4,2 Persen Balita Menderita Hepatitis B

Namun, Imran tidak mengungkap apakah Kemenkes memiliki data terkini mengenai jumlah penderita Hepatitis di Indonesia.

Imran hanya mengaku khawatir karena penyakit hepatitis juga banyak menyerang balita.

Bahkan, ia menyebut ada sekitar 4,2 persen balita terinfeksi hepatitis B di Indonesia.

"Dan saat ini, Indonesia digolongkan sebagai negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas menengah sampai tinggi," kata Imran.

Imran menjelaskan bahwa penyakit hepatitis B dan C menjadi salah satu penyebab utama Sirosis hati.

Baca juga: 4 Makanan untuk Hepatitis A yang Dianjurkan bagi Penderita

Adapun Sirosis merupakan kondisi kerusakan hati yang membuat hati tidak berfungsi pada normalnya.

"(Sirosis termasuk) penyakit-penyakit yang menghabiskan biaya besar, karena nanti pengobatannya membutuhkan obat obatan laboratorium yang cukup canggih," ujar Imran.

Di luar itu, Imran berharap peringatan Hari Hepatitis Sedunia pada 28 Juli mendatang mampu mengingatkan semua pihak untuk waspada terhadap penyakit hepatitis.

Ia kemudian mengungkapkan, tujuan mengapa Hari Hepatitis Sedunia perlu diperingati secara nasional.

"Pertama, meningkatkan perhatian, pengetahuan dan kesadaran masyarakat dunia terhadap penyakit tersebut. Sehingga masyarakat dapat terlibat langsung di dalam upaya pencegahan dan penggalian terhadap penyakit hepatitis," kata Imran.

Baca juga: Apa Penyebab Hepatitis B? Kenali Virus Pemicu Penyakit Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com