Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Tak Masalah soal Kemeja Hitam-putih Pendukung Ganjar

Kompas.com - 25/07/2023, 21:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tak mempersoalkan bila ada bakal calon presiden (capres) yang telah mendeklarasikan pakaian khusus untuk mengidentifikasi kelompok pendukungnya.

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menekankan bahwa sebelum masa kampanye Pemilu 2024, hal yang dilarang hanyalah mengajak memilih peserta pemilu tertentu.

"Tidak apa-apa, dong. Kalau sosialisasi tidak mengajak (memilih) kan tidak masalah," ujar Bagja kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Ketua Bawaslu Siap Dipanggil DPR untuk Jelaskan Pernyataan Tunda Pilkada

Menurutnya, hal tersebut termasuk cara seseorang yang ingin berkontestasi dalam pemilu untuk memperkenalkan diri ke konstituennya.

Bukan hanya pada masa sosialisasi seperti sekarang, pada masa kampanye, hal ini juga diperbolehkan.

"Mau garis-garis, mau ini, (boleh). Ketika masuk ke pemungutan suara, itu yang tidak boleh," kata Bagja.

"Itu hanya mode. Masak kita larang mode? Kan bahaya juga," ucapnya.

Baca juga: Komnas HAM Minta Bawaslu Awasi Peluang Terlanggarnya Hak Pilih Kelompok Rentan di Pemilu 2024

Sebelumnya, bakal calon presiden PDI-P, Ganjar Pranowo, telah mendeklarasikan pakaian untuk mengidentifikasi para pendukungnya untuk Pemilu 2024, yaitu pakaian bergaris vertikal hitam-putih.

Hal ini dilakukan secara simbolik pada acara "Silaturahmi 1 Muharam 1445H Relawan Ganjar Pranowo" di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Ganjar hadir mengenakan kemeja motif itu. Sebelum memberi sambutan, ratusan relawan yang hadir kompak mengenakan kemeja bermotif serupa yang sudah disiapkan panitia.

Simbol menggunakan kemeja ini mengingatkan publik pada gaya kampanye Joko Widodo pada Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu, yakni kemeja bermotif kotak-kotak kemerahan.

Baca juga: Bawaslu Usul Tunda Pilkada 2024, Mendagri: Belum Ada Skenario Itu

Gubernur Jawa Tengah itu mengeklaim, motif kemeja yang ia kenakan bersama para relawannya merupakan desain dari Presiden RI Joko Widodo.

Ganjar berujar bahwa motif itu merepresentasikan ketegasan sikap yang, dalam istilahnya, menjauhi sikap "abu-abu".

Sementara itu, dari sisi relawan, motif ini dimaknai sebagai keteguhan sikap untuk satu dukungan terhadap satu kandidat pada Pilpres 2024, yaitu Ganjar sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com