JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tak mempersoalkan bila ada bakal calon presiden (capres) yang telah mendeklarasikan pakaian khusus untuk mengidentifikasi kelompok pendukungnya.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menekankan bahwa sebelum masa kampanye Pemilu 2024, hal yang dilarang hanyalah mengajak memilih peserta pemilu tertentu.
"Tidak apa-apa, dong. Kalau sosialisasi tidak mengajak (memilih) kan tidak masalah," ujar Bagja kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Ketua Bawaslu Siap Dipanggil DPR untuk Jelaskan Pernyataan Tunda Pilkada
Menurutnya, hal tersebut termasuk cara seseorang yang ingin berkontestasi dalam pemilu untuk memperkenalkan diri ke konstituennya.
Bukan hanya pada masa sosialisasi seperti sekarang, pada masa kampanye, hal ini juga diperbolehkan.
"Mau garis-garis, mau ini, (boleh). Ketika masuk ke pemungutan suara, itu yang tidak boleh," kata Bagja.
"Itu hanya mode. Masak kita larang mode? Kan bahaya juga," ucapnya.
Baca juga: Komnas HAM Minta Bawaslu Awasi Peluang Terlanggarnya Hak Pilih Kelompok Rentan di Pemilu 2024
Sebelumnya, bakal calon presiden PDI-P, Ganjar Pranowo, telah mendeklarasikan pakaian untuk mengidentifikasi para pendukungnya untuk Pemilu 2024, yaitu pakaian bergaris vertikal hitam-putih.
Hal ini dilakukan secara simbolik pada acara "Silaturahmi 1 Muharam 1445H Relawan Ganjar Pranowo" di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Ganjar hadir mengenakan kemeja motif itu. Sebelum memberi sambutan, ratusan relawan yang hadir kompak mengenakan kemeja bermotif serupa yang sudah disiapkan panitia.
Simbol menggunakan kemeja ini mengingatkan publik pada gaya kampanye Joko Widodo pada Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu, yakni kemeja bermotif kotak-kotak kemerahan.
Baca juga: Bawaslu Usul Tunda Pilkada 2024, Mendagri: Belum Ada Skenario Itu
Gubernur Jawa Tengah itu mengeklaim, motif kemeja yang ia kenakan bersama para relawannya merupakan desain dari Presiden RI Joko Widodo.
Ganjar berujar bahwa motif itu merepresentasikan ketegasan sikap yang, dalam istilahnya, menjauhi sikap "abu-abu".
Sementara itu, dari sisi relawan, motif ini dimaknai sebagai keteguhan sikap untuk satu dukungan terhadap satu kandidat pada Pilpres 2024, yaitu Ganjar sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.