Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kopaska, Pasukan Khusus TNI AL yang Deteksi Amunisi Perang Dunia II di Perairan Cilacap

Kompas.com - 24/07/2023, 16:15 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) telah melaksanakan misi penyelaman di perairan Cilacap, Jawa Tengah.

Penyelaman dilaksanakan oleh Pusat Kopaska (Puskopaska) TNI AL selama dua hari di perairan Cilacap pada Kamis (20/7/2023) dan Jumat (21/7/2023).

Kegiatan penyelaman dipimpin oleh Letkol Laut (P) Yudo Ponco Ari P sebagai Komandan Tim. Kopaska mengidentifikasi obyek di dasar laut yang dicurigai sebagai bangkai kapal pada zaman Perang Dunia II.

Baca juga: Kopaska Latihan Bersama dengan Pasukan Elite Angkatan Laut AS Selama 26 Hari

Sebab, sebelumnya, TNI AL mengamankan lempengan besi dan ribuan amunisi yang diduga dari eks kapal Perang Dunia II di Perairan Dermaga PT SBI itu.

Seperti Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib), Kopaska merupakan pasukan khusus dari TNI AL.

Dikutip dari Kompaspedia, Kopaska dibentuk pada masa Operasi Trikora pada 1962.

Saat itu, Presiden pertama RI Soekarno menilai perlu dibentuknya sebuah pasukan khusus untuk membuka jalan bagi operasi amfibi terbesar untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Prajurit Kopaska dibekali kemampuan untuk beroperasi di empat matra, yakni darat, laut, udara, dan bawah permukaan air.

Baca juga: Viral Video Kopaska Dipalak Preman di Bekasi, KSAL: Sudah Dimaafkan

Kemampuan pertempuran laut khusus yang dimiliki Kopaska juga telah terbukti dalam beberapa operasi militer dan operasi penyelamatan korban kecelakaan di perairan.

Kopaska resmi dibentuk dan didirikan berdasarkan Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Kep.M/KSAL.5401.13. dan Letkol Laut OP Koesno ditunjuk sebagai komandan pertama Kopaska.

Ciri khas prajurit Kopaska ditandai dengan baret berwarna merah marun dan mengenakan buff tengkorak.

Prajurit Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai, serta operasi pendaratan berkekuatan amfibi.

Dikutip dari laman Koarmada II, untuk mengaplikasikan kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi melalui jalur laut tersebut, prajurit Kopaska biasanya menggelar latihan serangan pantai dan penguasaan runway.

Baca juga: Viral Video Kopaska Dipalak Preman di Bekasi, KSAL: Sudah Dimaafkan

Prajurit Kopaska juga harus memiliki kemampuan dasar lainnya, seperti terjun payung dan menembak.

Hal ini sebagai bekal bagi prajurit ketika ditugaskan bertempur, tidak hanya di lautan, tetapi juga di puncak gunung.

Kopaska memiliki semboyan “Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti “tidak ada rintangan yang tidak dapat diatasi”.

Kopaska berhasil melakukan sejumlah operasi militer, di antaranya pembebasan Papua Barat, Operasi Khusus Kikis Bajak, dan Operasi Khusus Lusitania Expresso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com