Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Pertimbangkan Pakai Konsultan Politik Berbasis "Artificial Intelligence" untuk Pemilu 2024

Kompas.com - 20/07/2023, 20:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal mempertimbangkan menggunakan konsultan politik berbasis kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) untuk Pemilu 2024.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai, ini lebih menguntungkan ketimbang menggunakan konsultan politik murah tetapi tanpa rekam jejak yang jelas.

"Kalau saya sih percaya pada big data ketimbang konsultan abal-abal yang enggak punya track record yang cuma karena misalnya dia dosen, atau misalnya dia dari media terus langsung mengklaim bahwa dia bisa jadi konsultan," kata Grace kepada wartawan dalam peluncuran platform "Pemilu AI", Kamis (20/7/2023).

"Konsultan-konsultan profesional, itu miliaran. Ada sih konsultan yang nawarin biaya yang lebih miring. Cuma itu tadi, dia baru muncul jadi konsultan. Jadi kita enggak tahu nih, kita bayar lebih murah, tapi dapatnya apa," kata dia.

Baca juga: PSI Ungkap Jasa Konsultan Politik Bisa Sentuh Miliaran Rupiah

Misalnya, platform Pemilu AI yang baru saja diluncurkan menawarkan paket konsultasi politik DPRD kabupaten/kota Rp 29 juta, caleg DPRD provinsi Rp 99 juta, DPR RI Rp 149 juta, dan DPD RI Rp 249 juta.

Dengan basis AI, platform ini diklaim akan membuat strategi pemenangan calon lebih hemat waktu, tenaga, dan dana, ketimbang meraba daerah pemilihan (dapil) dengan turun lapangan dan menyewa konsultan politik konvensional.

Platform ini dirancang untuk menganalisis big data, seperti data politik, data sosial ekonomi, data demografi, data profil persona caleg, hingga data media sosial dan media online dari daerah pemilihan.

Platform ini menghimpun data suara pemilu legislatif di tiap TPS pada pemilu-pemilu edisi sebelumnya hingga membaca isu di dapil yang ditargetkan berdasarkan pemberitaan.

Para caleg, ketika mendaftarkan diri, juga diminta agar mengisi selengkap dan sedetail mungkin data yang diperlukan, termasuk isu yang jadi perhatian dan visi-misinya agar platform dapat melakukan personalisasi lebih lanjut dan menentukan target pasar secara lebih presisi.

Baca juga: Cegah Konflik Jelang Pemilu, Mendagri: Media Massa dan Medsos Jangan Timbulkan Hoaks

Nantinya, berdasarkan data-data personalisasi tadi, platform ini sanggup memberi rekomendasi terkait pesan-pesan kampanye yang harus disampaikan kepada konstituen.

Algoritmanya juga diklaim bakal menentukan wilayah-wilayah prioritas untuk "digarap" agar potensi kemenangan caleg lebih besar.

Platform ini juga menyediakan jasa pembuatan naskah pidato, slogan, publikasi media sosial, dan rekomendasi penargetan khalayak di media sosial, seluruhnya berbasis AI.

Grace menganggap, analisis konsultan politik berbasis AI jauh lebih bisa diandalkan karena berbasis data.

Baca juga: Konsultan Politik Berbasis AI Diluncurkan, Bantu Caleg Kampanye Efisien dan Efektif

Sebab, pada Pemilu 2024, PSI menargetkan kursi di Senayan.

Sebelumnya, mereka gagal tembus DPR RI.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com