TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan media massa maupun akun media sosial untuk tidak menyebarkan informasi bohong yang bisa menyebabkan konflik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Tito mengatakan, media massa dan media sosial harus membuat pemberitaan yang baik, yakni berita yang obyektif, tidak memprovokasi, serta tidak mengandung hoaks dan kampanye hitam.
"Media juga memberitakan yang obyektif sesuai dengan fakta, media sosial juga kita minta jaga diri. Jangan menimbulkan hoaks, black campaign yang bisa memprovokasi terjadinya konflik," kata Tito di ICE BSD, Tangerang, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: KPK: Video Geledah dan Sita Harta Mendagri Tito Karnavian Hoaks
Tito menuturkan, pemilu memang kegiatan yang wajib dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Namun, mantan kapolri itu menyebutkan, dari sudut pandang keamanan, pemilu juga berpotensi menimbulkan konflik karena perbedaan pilihan politik.
"Kita jaga jangan sampai konfliknya menjadi konflik saling menghancurkan, manage supaya perbedaan tetap ada tapi tidak sampai kepada kekerasan," ujar Tito.
Baca juga: Kepada Para Jurkam, Ganjar Pranowo Minta Hindari Hoaks dan Politik Identitas
Ia menambahkan, aparat keamanan yang terdiri dari TNI, Polri, maupun unsur lainnya juga mesti dapat memprediksi dan mengantisipasi potensi kerawanan akibat pemilu.
"Dan menyelesaikan dengan cara-cara proaktif dan bila terjadi kekisruhan cepat bisa menyelesaikan," kata Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.