Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tampik Bertemu dengan Gerindra karena Kans AHY Jadi Bakal Cawapres Anies Makin Kecil

Kompas.com - 20/07/2023, 19:57 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menampik pertemuan dengan Partai Gerindra dilakukan karena peluang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin kecil untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Ia mengatakan, kedua partai politik (parpol) itu tetap menghormati keputusan politik masing-masing.

“Tidak hanya sekedar urusan pilpres (pemilihan presiden) atau capres (calon presiden), tetapi juga untuk menjaga stabilitas politik nasional menjelang, saat, dan pasca pemilu,” ujar Riefky di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Ia menekankan, soal peluang AHY dipilih sebagai bakal cawapres diserahkan pada Anies Baswedan.

Baca juga: Usai Temui Demokrat, Sekjen Gerindra: Prabowo Tambah Kuat kalau Demokrat Bergabung

Pasalnya, dalam nota kerja sama pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tertulis bahwa penentuan bakal cawapres berada di tangan Anies Baswedan.

“Kalau masalah kans, kembali kita serahkan kepada capres, karena itu yang tertulis di piagam seperti itu. Jadi kita akan sesuai dengan komitmen yang sudah disampaikan dalam piagam kerja sama kita,” kata Riefky.

Saat ini, Riefky mengatakan, KPP tengah mempertimbangkan momentum deklarasi bakal capres dan bakal cawapres.

“Jadi, kami tetap dalam posisi di Koalisi Perubahan. Saat ini, kami sedang menghitung momentum bersama capres (Anies) untuk pengumuman itu,” ujarnya.

Baca juga: Soal Cawapres Anies Baswedan, AHY Sebut Sudah Final

Sebelumnya, AHY mendesak agar Anies Baswedan dan KPP segera mendeklarasikan bakal cawapres,

Alasannya, waktu yang semakin sempit menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

AHY juga mengklaim tak ada kejutan dalam penentuan bakal RI-2 itu. Sebab, hasil survei selama ini telah menunjukan siapa figur yang layak untuk mendampingi Anies.

Di sisi lain, Nasdem tidak ingin Anies buru-buru menyampaikan pada publik siapa kandidat RI-2 dari KPP.

Wakil Ketua Umun Partai Nasdem Ahmad Ali berpendapat, pengumuman bakal cawapres harus dipertimbangkan dengan matang karena merupakan salah satu faktor yang bisa memenangkan kontestasi elektoral pada 2024.

Baca juga: Tim Delapan Sudah Bertemu Anies, Tak Ada Pembahasan Bakal Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com