Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Letkol Untung Pelaku G-30-S, Veteran Trikora yang Patah Hati

Kompas.com - 10/07/2023, 22:02 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965 adalah Letnan Kolonel Untung Samsuri.

Letkol Untung saat peristiwa itu terjadi menjabat sebagai Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Cakrabirawa.

Sebelum terlibat dalam peristiwa itu, Untung pernah berjasa dalam operasi pembebasan Irian Barat (kini Papua) atau Operasi Trikora.

Ia bahkan pernah menerima Bintang Sakti, tanda penghormatan kepada atas keberanian dan ketabahan tekad soerang prajurit dalam operasi militer dan mendapat kenaikan pangkat istimewa dari mayor menjadi letkol.

Baca juga: Kisah Letkol Untung, Dijatuhi Eksekusi Mati Setelah G30S

Dalam gerakan itu, Untung yang memang disebut-sebut sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia kemudian mengangkat diri sebagai Ketua Dewan Revolusi sekaligus memimpin Gerakan 30 September.

Alasannya buat melindungi Presiden Soekarno yang sekaligus menjadi atasan Untung.

Akan tetapi, gerakan itu gagal dan berhasil dipatahkan oleh TNI Angkatan Darat. Untung dan sejumlah anak buahnya kemudian ditangkap.

Majelis Mahkamah Militer Luar Biasa menjatuhkan hukuman mati kepada Untung.

Dia mengajukan grasi tetapi ditolak. Untung kemudian menemui ajal di hadapan regu tembak di Cimahi pada 1966.

Baca juga: Mengunjungi Museum Ahmad Yani, Saksi Bisu Peristiwa Kelam G30S

 

Kejam tapi hormati perempuan

Sisi lain Untung pernah diungkapkan oleh mantan rekannya dalam Operasi Trikora, Alex W. Korompis.

Alex yang merupakan sukarelawan dan terakhir menyandang pangkat kapten pernah memaparkan sisi lain Untung dalam wawancara yang dimuat dalam surat kabar Kompas edisi 28 Desember 1965.

Menurut Alex, Untung yang dia kenal adalah pribadi yang ambisius. Bahkan menurut dia, Untung sempat menolak terjun dari pesawat ke Irian Barat sebelum mengenakan tanda pangkat mayor.

Alhasil, seorang mayor yang juga berada di pesawat terpaksa melepas tanda pangkatnya buat diberikan kepada Untung.

Baca juga: AH Nasution Saat Makamkan 7 Korban G30S: Fitnah Berkali-kali, Kami Semua Difitnah!

Alex juga menyebut Untung sebagai seorang atheis yang bersikap eksklusif dan tidak senang bergaul.

Untung, kata dia, sempat melarang anak buahnya membeli radio transistor ketika berada di tengah operasi militer itu. Namun, kata Alex, diam-diam Untung membawa pulang lebih dari 1 buat radio yang disebut diperoleh dari hasil memeras etnis Tionghoa.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com