JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dua kali kalah dalam pemilihan presiden, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini menunjukkan dirinya sebagai "orang dekat" Presiden Joko Widodo, mantan rivalnya dalam dua kali pilpres.
Selepas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, keduanya sepakat melakukan rekonsiliasi.
Mereka kini kian intensif membangun komunikasi jelang Pemilu 2024 yang bakal digelar 8 bulan ke depan.
Baca juga: Dua Wajah Jokowi: Disebut Dukung Ganjar, tapi Mesra dengan Prabowo
Selama bulan Juni, Jokowi tercatat mengadakan pertemuan empat mata sebanyak tiga kali dengan Prabowo.
Momen itu berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 9 Juni dan 26 Juni 2023.
Keduanya juga menyantap makan siang bersama di Istana Kepresidenan, Bogor, 18 Juni 2023.
Prabowo pun secara terang-terangan menyatakan banyak belajar soal mengelola negara dari Jokowi.
Ia juga menunjukkan kenyamanannya menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dan anak buah mantan Wali Kota Solo itu di pemerintahan.
“Beliau itu punya suatu kelebihan. Beliau tidak suka pidato panjang-panjang. Beliau tidak suka pengarahan yang lama, singkat, jelas,” sebut Prabowo dalam wawancara dengan Najwa Shihab dalam program Mata Najwa yang tayang di YouTube, 30 Juni 2023.
“Saya cocok dengan gaya itu. Malah sekarang saya koreksi diri, kadang-kadang saya pidatonya terlalu panjang,” kata dia lagi.
Baca juga: Prabowo: Saya Nyaman dengan Pak Jokowi, Beliau Tak Suka Pidato Panjang-panjang...
Saat ini, ramai diperbincangkan ke mana arah dukungan Jokowi pada pilpres mendatang.
Sebab, selain menunjukan kemesraan dengan Prabowo, Jokowi juga merupakan kader PDI-P. Partai banteng itu telah memilih bakal calon presiden (bacapres) sendiri, yaitu Ganjar Pranowo.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman tak menampik anggapan bahwa Prabowo melibatkan Jokowi dalam langkah politiknya ke depan.
Ia mengungkapkan, Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga berkonsultasi dengan Jokowi soal nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
“Untuk hal sestrategis ini mereka berdiskusi dengan meminta pendapat dari Pak Jokowi selaku Presiden. Wajar dong namanya bestie, kita saling minta pendapat ya,” tutur Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Gerindra Sebut Prabowo-Muhaimin Konsultasi ke Jokowi soal Penentuan Cawapres