Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Golkar Saat Ditanya Kemungkinan Dukung Anies atau Gabung KPP

Kompas.com - 29/06/2023, 11:29 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus enggan membocorkan arah pilihan Golkar terkait koalisi dan sikap untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Namun, Lodewijk bersikeras bahwa Golkar masih berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hanya saja, Golkar akan segera menentukan sikapnya paling lambat pada Agustus 2023 mendatang.

Sejauh ini, ada sejumlah poros yang tersedia, seperti Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), poros PDI-P dan PPP, hingga Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Baca juga: Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres Ganjar, Golkar: Dia Komitmen Dukung Airlangga

Lantas, apakah Golkar juga masih terbuka terhadap KPP yang diisi oleh partai oposisi yang mendukung Anies Baswedan?

"Saya belum bisa itu. Pak Anies itu koalisinya beda dengan kita," ujar Lodewijk saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (29/6/2023).

"Kalau bicara dukungan, ya bicaralah antara Pak Airlangga Hartarto, kemudian Pak Zulhas, dan tentunya ketum dari PPP. Itu sementara yang kita pegang," katanya lagi.

Lodewijk menegaskan bahwa dirinya tidak akan membuka pilihan koalisi Golkar sebelum waktunya tiba pada Agustus nanti.

Baca juga: Golkar Minta Kader Berkurban Waktu dan Tenaga untuk Sosialisasikan Airlangga Bakal Capres 2024

Menurutnya, tidak akan menjadi kejutan jika dibocorkan saat ini.

"Jadi tunggu saja, sabar. Sebenarnya wartawan yang paling duluan tahu," ujar Lodewijk.

Lodewijk mengklaim bahwa ketiga ketum partai di KIB masih sering bertemu untuk berkomunikasi.

Ia mengungkapkan, silaturahmi politik di KIB masih terus berlanjut hingga saat ini.

"Namanya tahun politik apalagi kita pengen mengusung tahun politik 2024 itu yang damai. Tahun politik yang membahagiakan, tahun politik yang mempersatukan. Nah, saya katakan, dengan semangat Idul Adha ini mari kita bangun kebersamaan kita. Enak kan. Bahagia, nyaman sekali," katanya.

KIB diketahui terlihat mulai "pecah" setelah PPP memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Sementara itu, PAN sudah mulai condong mendukung Pranowo Subianto sebagai bakal capres 2024, meski belum ada pengumuman resmi.

Baca juga: Golkar Bakal Tentukan Sikap Terkait Pilpres dan Koalisi Paling Lambat Agustus

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com