Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Kedekatan Jokowi-Prabowo Bukan Hal Biasa, Pengamat: Bicara Kemungkinan "Endorsement"

Kompas.com - 28/06/2023, 15:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai, kedekatan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bukan bersifat biasa saja.

Terlebih lagi, bila melihat intensitas pertemuan keduanya yang semakin sering dilakukan pada akhir-akhir ini.

"Memang tak bisa menutup mata bahwa kedekatan Jokowi dan Prabowo itu bukan hanya sebatas kedekatan biasa gitu ya, tapi kedekatan yang relatif krusial," ujar Adi saat dikonfirmasi pada Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Momen Prabowo Nongkrong Bareng Influencer, Makan Nasi Padang sampai Bahas Kekalahan 2 Kali dari Orang Solo

"Intensitas pertemuan antara kedua tokoh ini tentu bukan hanya sebatas pertemuan antara Presiden dan menterinya. Tapi bicara bagaimana kemungkinan endorsement dan bagaimana politik Jokowi ke Prabowo," lanjutnya.

Adi turut menyorot banyaknya billboard yang menampilkan wajah Jokowi dan Prabowo di jalanaan dengan tulisan "Maju Bersama". Selain juga kedekatan anak-anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dengan Prabowo.

"Itu adalah fakta politik yang kerap dikaitkan bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo bukan sebatas hubungan biasa Presiden dengan Menteri Pertahanan. Tapi ada hubungan yang krusial. Utamanya dalam konteks 2024," jelas Adi.

Baca juga: Prabowo Sering Bertemu Jokowi, Tanda-tanda Lebih Didukung Daripada Ganjar

Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/6/2023) sore.

Dengan pertemuan tersebut, Jokowi dan Prabowo setidaknya sudah tiga kali bertemu di Istana selama satu bulan terakhir.

Pada Senin sore, Prabowo mendadak datang ke istana sekitar pukul 16.45 WIB karena dipanggil Jokowi. "Saya kan baru pulang dari luar negeri, jadi saya harus laporan, kan biasa menteri dipanggil Presiden," kata Prabowo saat baru tiba.

Setelah 40 menit berada di istana, Prabowo keluar dan memaparkan hasil pertemuannya dengan Jokowi kepada awak media. Prabowo mengungkapkan bahwa Jokowi memberikan sejumlah arahan terkait tugas-tugasnya sebagai menteri.

Baca juga: Jokowi-Prabowo Intens Bertemu, Pengamat Duga Bahas Politik Jelang Pemilu 2024

Menurut Prabowo, dalam pertemuan itu Jokowi juga bertanya soal rencananya ke depan di bidang politik. "Ya bertanya tentang rencana-rencana saya ke depan dan sebagainya," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo tercatat pernah dua kali bertemu di Istana dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Pada 9 Juni 2023, Jokowi memanggil Prabowo ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Saat itu, sedang hangat isu terkait proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diusulkan Prabowo.

Sepekan berselang, pada 18 Juni 2023, Prabowo kembali dipanggil Jokowi. Pertemuan itu dihelat di Istana Kepresidenan Bogor dengan agenda makan siang.

Baca juga: Klaim Prabowo Pegang Remote Control Sendiri, Fadli Zon: Enggak Tahu Bakal Capres Lain

Prabowo menyebutkan bahwa pertemuannya dengan Jokowi saat itu adalah sesuatu yang berkesan.

"Pertemuan hari itu membawa kesan,” kata Prabowo yang kemudian tertawa, ditemui di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).

“Pokoknya tenang saja, situasi baik dan aman. Kalau pemimpin-pemimpin senyum, berarti situasinya baik. Oke?” ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Anggota DPR-nya Minta 'Money Politics' Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Anggota DPR-nya Minta "Money Politics" Dilegalkan, PDI-P: Cuma Sarkas

Nasional
Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Duit Rp 5,7 Miliar Ditjen Holtikultura Kementan Diduga Dipakai untuk Keperluan SYL

Nasional
Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Pengamat Nilai Ada Niat Menjaga Kekuasaan yang Korup di Balik Revisi UU Penyiaran

Nasional
Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Istana Beri Santunan untuk Warga yang Terdampak Hempasan Heli Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com