Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ganjar Mulai Giat Blusukan, Strategi Pemenangan Pilpres ala Jokowi?

Kompas.com - 27/06/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari pemungutan suara Pemilu 2024 masih delapan bulan lagi. Namun, bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, sudah giat blusukan.

Belakangan, Ganjar rajin turun langsung menyapa masyarakat di sejumlah daerah. Tak hanya bertegur sapa, lewat blusukannya, Ganjar juga berdialog dengan warga.

Namun, aksi blusukan Ganjar di tengah warga DKI Jakarta baru-baru ini justru menuai kontroversi. Awalnya, Sabtu (24/6/2023), Gubernur Jawa Tengah itu blusukan di kawasan Pasar Anyar Bahari, Warakas, Jakarta Utara.

Ganjar berkeliling selama kurang lebih satu jam. Selain menyapa warga, dia juga menyempatkan diri untuk sarapan.

Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi jika Pilpres Digelar Hari Ini

Di sela-sela dialognya dengan pedagang pasar, Ganjar menelepon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono. Lewat sambungan telepon itu, dia menyalurkan pesan dari warga yang dititipkan ke dirinya.

"Maka saya telepon Pak Gubernur, Pj, lagi kondangan. Alhamdulilah bisa terhubung dengan Pak Joko, Sekda. Beliau temen saya orang Jawa Tengah begitu, saya berteman lama sama beliau. Alhamdulillah tadi saya sampaikan dan nomor teleponnya saya berikan agar bisa bisa di-follow up," kata Ganjar di Pasar Anyar Bahari, Warakas, Jakarta Utara, Sabtu (24/6/2023).

Ganjar bilang, warga dan pedagang di sekitar pasar ada yang mengeluhkan soal restribusi berjualan di Pasar Anyar Bahari. Sejumlah warga merasa keberatan dengan biaya sewa bulanan di pasar.

Selain itu, ada pula warga yang mengeluhkan soal harga pangan yang dinilai mahal.

“Yang kedua tadi pangan murah, pangan murah yang hari ini enggak ada, karena dulu ada kriminalnya gitu. Maunya masyarakat kalau yang kriminal dihukum aja. Tapi jangan tokonya ditutup," kata Ganjar.

Baca juga: Lampu Kuning untuk Ganjar Pranowo

Sehari setelahnya, Minggu (25/6/2023), Ganjar blusukan ke gang-gang sempit dan lembab di Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dalam blusukan itu, warga curhat soal banjir di wilayah tempat tinggal mereka. Ganjar pun berjanji akan berkomunikasi dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyalurkan aspirasi warga ini.

“Yang banjir nanti aku ngomong sama Pemprov DKI,” kata Ganjar kepada warga.

Tuai kontroversi

Aksi blusukan Ganjar ini berujung kritik. Sebagian warganet di media sosial beranggapan, Ganjar melampaui wewenangnya sebagai Gubernur Jateng.

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyinggung soal etika birokrasi Ganjar. Memang, menurut Herman, tidak ada peraturan perundang-undangan yang dilanggar. Namun, etika politik politikus PDI-P itu dipertanyakan.

"Ada etika. Nah, apakah ini masuk perilaku yang menabrak etika? Saya kira ya semestinya ada etika birokrasi," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Politikus Gerindra Bela Ganjar yang Di-bully karena Telepon Pj Gubernur DKI

Halaman:


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com