JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan bahwa tiket Pilpres 2024 untuk ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, menjadi harga mati untuk ajakan berkoalisi dengan partai politik lain.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, keputusan DPP PKB untuk "memingit" Muhaimin hingga hari deklarasi bakal calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) disebabkan Muhaimin sudah menjadi "pengantin".
"Sudah ada pengantinnya ini, tinggal teruskan saja," tegas Jazilul kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
Baca juga: PKB: Muhaimin Dipingit karena Sudah Ada Pasangan, Siapa Lagi kalau Bukan Prabowo?
Ia menyampaikan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digawangi bersama Gerindra sejak Agustus 2022 tidak akan memulai langkah dari nol.
"Sudah tidak ada (kembali dari nol). Pak Muhaimin sudah jadi pengantin. Mereka (partai-partai yang ingin merapat) yang mau buat ibarat-ibarat ya silakan. Kalau ibarat-ibarat ya jauh, namanya ibarat. Ibarat masih jauh. Kalau sekarang sudah dekat. Jangan bicara ibarat-ibarat," ungkapnya.
Jazilul menyambut positif penjajakan PAN dan Golkar kepada Gerindra dan Prabowo Subianto dalam beberapa waktu terakhir. Namun, ia menekankan bahwa tiket Pilpres 2024 harga mati untuk PKB.
Ia juga menyebut bahwa calon "mempelai" Muhaimin nanti datang dari Gerindra sebagai rekan koalisi sejak langkah pertama. Diketahui, Gerindra selama ini memang terus menyuarakan Prabowo sebagai bakal calon presiden.
"Enggak ada (opsi lain), opsinya Pak Muhaimin pengantin. Enggak ada yang lain. Apalagi Gus Muhaimin jadi pengiring, enggak ada," tukas Jazilul.
"Bahwa sekarang pleno (DPP PKB) memutuskan Pak Muhaimin dipingit, artinya Gus Muhaimin pengantinnya, enggak ada yang lain," tegasnya.
Baca juga: PKB: Muhaimin Dipingit, Tak Akan Bicara Pilpres hingga Deklarasi
Sejauh ini, KKIR memang belum mendeklarasikan capres-cawapres mereka. Prabowo ada di posisi terkuat sebagai kandidat bakal capres menilik elektabilitasnya yang moncer menurut hasil survei berbagai lembaga baru-baru ini.
Sementara elektabilitas Muhaimin untuk kursi RI 2 tak begitu mentereng, isu kedekatan Gerindra dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mencuat.
Baca juga: PKB Kembali Tegaskan Muhaimin Harus Capres atau Cawapres 2024
Golkar sejauh ini bersikukuh agar ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, bisa ikut kontestasi. Sementara itu, PAN sejauh ini kerap meng-endorse nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres jika membentuk koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.