Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satria-1 Diluncurkan dari Florida, Mahfud: Untuk Meratakan Akses Internet di Tanah Air

Kompas.com - 19/06/2023, 12:31 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD mengatakan, Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 diluncurkan untuk meratakan akses internet di Tanah Air.

Adapun Satria-1 baru saja diluncurkan dari landasan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS), Senin (19/6/2023) pukul 05.21 WIB.

“Fungsi Satria 1 ini adalah untuk meratakan akses internet, terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik untuk masyarakat, untuk TNI, Polri, di seluruh wilayah Tanah Air, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil,” kata Mahfud dalam keterangannya melalui video, Senin.

Baca juga: Akses Satelit Satria-1 Dikhususkan buat Pelayanan Publik di Wilayah 3T

Mahfud kembali mengatakan bahwa Satria-1 ini tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G Bakti Kominfo.

“Karena ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil. Terutama itu tadi, untuk sekolah, rumah sakit, kantor-kantor pemerintah di tempat terpencil, kemudian di pos-pos Polri dan TNI di berbagai daerah terpencil, terluar, dan tertinggal,” kata Mahfud.

Sementara itu, Plt Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Arief Tri Hardiyanto, mengharapkan agar Satria-1 akan menempati orbit dan beroperasi dengan baik.

Arief mengatakan, satelit Satria-1 akan bergerak menempati orbit pada 146 derajat Bujur Timur yang berada di atas langit Papua.

"Semoga seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023,” kata Arief dikutip dari keterangan pers, Senin ini.

Baca juga: Mahfud Bantah Satelit Satria-1 Tak Berguna akibat Kasus BTS 4G

Arief melanjutkan, selama perjalanan menuju orbit itu diharapkan satelit Satria-1 dalam kondisi baik hingga masa uji coba sebelum digunakan secara menyeluruh.

Ia menyampaikan, kondisi satelit akan terus dipantau oleh produsennya yang berada di Perancis, Thales Alenia Space, untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.

"Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi," ucap Arief.

Satria-1 ditargetkan beroperasi penuh mulai Januari 2024.

Satelit itu merupakan satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com