Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Usulkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P Bakal Godok Dulu

Kompas.com - 17/06/2023, 21:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menghormati Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusulkan Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

PDI-P, sebut dia, memahami sejauh mana kompetensi kepemimpinan yang dimiliki Sandiaga. Meski demikian, PDI-P masih perlu menelaah lebih dalam mengenai usulan tersebut.

Baca juga: Sandiaga Ditugasi Jadi Bapilu PPP, Ganjar Ingatkan Kewajiban Menangkan Pilpres

"Ya tentu saja (digodok dulu). Dan kita juga tahu bagaimana kompetensi leadership dari Pak Sandi. Masing-masing cawapres memiliki suatu keunggulan untuk mendampingi Pak Ganjar," ungkap Hasto saat memberikan keterangan di di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2023).

"Tentu saja menghormati usulan dari PPP sama dengan partai lain di mana ada beberapa nama yang sudah masuk dan dibahas secara dinamis oleh Ibu Megawati," lanjutnya.

Baca juga: Detik-detik Turis Asing Kejar Ganjar Pranowo Saat Kunjungi Bali

Untuk diketahui, setidaknya ada 10 nama bakal cawapres Ganjar yang disebut ada di kantong Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Beberapa nama yang sudah mencuat seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain itu, ada pula nama Menteri BUMN Erick Thohir, hingga imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Selain PPP, PDI-P sejauh ini sudah menjalin relasi politik dengan Hanura dan Perindo untuk mengusung Ganjar sebagai bakal capres. Setiap parpol pun diberi kesempatan untuk mengusung bakal cawapres mereka.

Hasto mengatakan, nantinya nama-nama bakal cawapres yang diusulkan akan dikonsultasikan dan dibahas bersama-sama, guna menentukan mana pasangan yang memiliki peluang memenangkan kontestasi yang lebih baik.

Baca juga: Cerita Istri Ganjar Pranowo yang Pernah Jadi Wartawan Media Lokal di Solo

Selain itu, PDI-P pun mempertimbangkan aspek representasi dari para bakal cawapres Ganjar.

"Aspek representasi itu juga sangat penting terlebih misalnya dari bakal-bakal cawapres tersebut juga memiliki kompetensi yang bisa berpadu dengan kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo," tutur Hasto.

Diberitakan sebelumnya, PPP telah resmi menunjuk Sandiaga Uno untuk menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ganjar Naik Mobil Plymouth De Luxe Milik Fatmawati Soekarno Saat Temui Gen Z Bali

Keputusan itu disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu.

“Mengusulkan Bapak Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arwani Thomafi.

Ia mengungkapkan, dalam proses pengambilan keputusan para DPW sempat mengusulkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono juga maju sebagai bacawapres.

Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo usai menghadiri acara konsolidasi PDI-P Bali, Sabtu (17/6/2023).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo usai menghadiri acara konsolidasi PDI-P Bali, Sabtu (17/6/2023).

Namun, usulan itu ditolak oleh Mardiono yang ingin fokus memenangkan PPP pada kontestasi elektoral mendatang.

“Oleh karena itu beliau fokus sebagai panglima tertinggi memenangkan PPP dalam Pemilu 2024 nanti,” sebut dia.

Terakhir, Arwani menuturkan, forum tersebut mendorong Mardiono untuk bernegosiasi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Cawapres Ganjar Harus Disetujui Megawati, PPP Singgung Soal Etika Politik

“Mengamanatkan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memperjuangkan Bapak Sandiaga Uno menjadi cawapres kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai capres 2024,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com