Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilah RI Beli Mirage Bekas: Akuisisi SU-35 Terancam Sanksi AS hingga Faktor Kesiapan Tempur

Kompas.com - 15/06/2023, 09:44 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) resmi meneken kontrak pengadaan 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

Pengadaan pesawat Mirage beserta dukungannya dilaksanakan berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tertanggal 17 Mei 2023.

Surat ini tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan.

Selain itu, juga Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tertanggl 20 September 2022 tentang PSP Tahun 2022 untuk (A) MRCA/Mirage 2000-5 (Beserta Dukungannya) sebesar 734.535.100 dollar AS.

Pengadaan Mirage bekas ini dituangkan dalam kontrak jual beli bernomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU tertanggal 31 Januari 2023. Nilai kontrak pengadaan ini sebesar 733.000.000 euro atau Rp 11,8 triliun lebih.

Baca juga: Kemenhan Sebut 12 Jet Mirage Bekas Qatar Dikirim 24 Bulan Setelah Kontrak Efektif

Pembelian tersebut meliputi 12 Mirage yang mencakup sembilan pesawat bertempat duduk tunggal dan tiga pesawat bertempat duduk ganda.

Selain itu, pengadaan juga telah mencakup 14 engine and T-cell, technical publications, GSE, spare, test benches, A/C delivery, FF & insurance, dukungan servis selama tiga tahun, pelatihan pilot, teknisi, dan infrastrukur, serta persenjataan.

Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha menyebut saat ini status kontrak pengadaan Mirage dalam proses efektif.

"Direncanakan pesawat akan dikirimkan 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat," kata Edwin, Rabu (14/6/2023).

Alasan

Jet tempur Mirage 2000-5 milik Angkatan Udara Kerajaan Qatar.(avionslegendaires) Jet tempur Mirage 2000-5 milik Angkatan Udara Kerajaan Qatar.
Pengadaan Mirage bekas ini erat kaitannya dengan faktor kesiapan tempur TNI Angkatan Udara sebagai pengguna alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Kemenhan mempunyai berbagai alasan mengapa akhirnya memilih Mirage bekas di tengah banyaknya pesawat tempur TNI AU yang sudah memasuki masa habis pakai.

Seperti jet kombatan F-5 E/F Tiger II, misalnya. Pesawat ini sudah purna tugas sejak 2017 setelah kali pertama mendarat di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, pada 21 April 1980.

Baca juga: Alasan Kemenhan Beli 12 Jet Mirage Bekas dari Qatar: Banyak Pesawat Tempur Habis Masa Pakai

Pesawat yang dijuluki "Sang Macan" kini menghiasi halaman Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Ia berjejer dengan koleksi lainnya seperti pesawat tempur OV-10F Bronco dan Hawk MK 53.

Sebagai penggantinya, pemerintah telah merencakan pengadaan SU-35 Sukhoi dari Rusia sebagai pengganti F-5 Tiger. Akhirnya, Indonesia dan Rusia meneken kontrak pengadaan 11 jet canggih SU-35 Sukhoi pada 2018.

Namun, rencana tersebut hingga kini urung terlaksana karena terkendala sanksi dari instrumen hukum Amerika Serikat, yakni Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) dan OPAC List.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com