JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, berharap Indonesia bisa mengambil pelajaran dari Korea Utara (Korut) dalam hal penelitian dan pengembangan tenaga nuklir.
Menurut Presiden kelima Republik Indonesia itu mengatakan, pengembangan tenaga nuklir oleh Korut merupakan wujud dedikasi dan bakti rakyat kepada negara.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu kemudian melakukan refleksi terkait hal itu. Menurut dia, Indonesia yang mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang lebih besar belum bisa mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir seperti Korut.
Akan tetapi, Megawati tidak menganjurkan Indonesia buat meniru langkah Korut yang memanfaatkan riset nuklir untuk membuat persenjataan.
Baca juga: Tandatangani Nota Kesepahaman BRIN dan TVRI, Megawati Tak Ingin Hasil Riset Berakhir di Laci
“Saya sering berpikir, kenapa sebuah negara yang sekarang masih, negara begitu, Korea Utara itu bisa sampai bisa punya nuklir. Artinya itu kenapa? Manusianya,” kata Megawati saat menyampaikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kerja sama antara BRIN dan TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
Menurut Megawati, pengembangan riset nuklir, termasuk soal keberadaan reaktor, tidak hanya bergantung kepada anggaran.
Dia menyampaikan, pengembangan penelitian dan pemanfaatan nuklir seharusnya muncul dan tumbuh dari keinginan bangsa Indonesia yang dalam hal ini diwakili BRIN.
Megawati juga mendorong BRIN untuk terus mengembangkan pemanfaatan tenaga nuklir melalui sarana reaktor yang tersedia saat ini.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Nilai Sudah Waktunya Indonesia Beralih ke Listrik Berbasis Nuklir
“Saya sendiri waktu dikenalkan kembali, meskipun saya banyak tahu, bahwa Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir, saya sangat ingat adanya itu di Bandung namanya TRIGA,” kata Megawati.
Megawati mendorong BRIN melakukan riset nuklir dengan alasan supaya anggaran yang dialokasikan pemerintah bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Menurut Megawati, BRIN masih bisa mengejar pengembangan riset nuklir dengan memanfaatkan reaktor TRIGA 2000 supaya bisa memanfaatkan energi itu seperti negara lain.
“Jadi sebenarnya kalau kita bisa men-develop-nya kembali menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka-mereka yang telah mempunyainya,” ujar Megawati.
Baca juga: Megawati Cerita Dirinya Bisa Bolak-balik Masuk Korsel dan Korut
Akan tetapi, pusat penelitian nuklir itu bukan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tetapi buat keperluan persenjataan. Reaktor itu dilucuti 2008 sesuai perjanjian dengan Korea Selatan.
Pada 2009, Korut juga membangun reaktor nuklir air ringan berpendingin gas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.